Wakil Wali Kota Palu mengaku sering dipanggil 'Paskah' Ungu

id Paskah,Palu,Bamag,API

Wakil Wali Kota Palu mengaku sering dipanggil 'Paskah' Ungu

Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said alias pasha Ungu bersalaman dengan Pendeta Dr Erastus Sabdono usai Ibadah dan Perayaan Paskah Gereja-gereja se-Kota Palu di Restaurn Merry Glow, Kamis (5/4) malam. (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)

Wawali Palu: saya ini sering dipanggil 'Paskah Ungu'
Palu (Antaranews Sulteng) - Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said menghadiri Perayaan Paskah Gereja-gereja se-Kota Palu yang diikuti ribuan jemaat dan pendeta serta para pemimpin gereja se Kota Palu, termasuk Wakil Bupati Sigi Paulina, berlangsung di Restaurant Merry Glow, Kamis malam.

Ketika berdiri di mimbar untuk menyampaikan sambutan mewakili Wali Kota Drs Moh. Hidayat, MSi, vokalis band papan atas Indonesia Ungu tersebut memulainya dengan bernostalgia.

"Saya sebagai penyanyi, sering sekali berkunjung ke daerah-daerah. Nah di beberapa daerah itu, saya sering dipanggil ... 'paskah ungu, paskah ungu.'" katanya yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Ia hanya merespon para fans-nya itu dengan mengatakan: 'nama saya bukan Paskah ungu tapi Pasha.

Sayangnya, Pasha Ungu tidak sempat memperdengarkan suara emasnya di hadapan  sektiar 1.500 umat Kristen yang menantikannya menyanyi. Ketika dikonfirmasikan soal hal ini, Pasha yang ditemui di ruang kerjanya Jumat sore mengatakan; tidak ada arahan soalnya, kalau ada permintaan, pasti saya menyanyi tadi malam."

Dalam sambutannya, Sigit juga mengatakan bahwa thema Perayaan Paskah 2018 yakni Karya Terbesar sangat menarik dan sesuai dengan visi dan misi pemerintah kota yang melayani masyarakat dengan lima 'karya terbesar' berdasarkan kasih.

Kelima karya terbesar yang sedang digalakkan itu menyangkut pendidikan (bidang keagamaan), kesehatan, pekerjana umum/infrastruktur, industri dan perhubungan.

Di bidang keagamaan, pemkot menambah jam belajar agama di semua sekolah SMP dan SD untuk semua agama, dimana guru-gurunya direkrut khusus dan dibiayai oleh pemkot. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman agama ara siswa untuk meningkatkan iman dan taqwa mereka.

Di bidang kesehatan, Pemkot memberikan pelayanan kesehatan gratis untuk semua warga di semua puskesmas pada sore sampai malam hari.

Di bidang infrastruktur, pemkot antara lain akan mengaspal jalan berstatus jalan kota sepanjang 39 kilometer dan memperbaiki drasinase sepanjang 42 kilometer.

Dibidang industri, pemkot memberikan stimulus untuk pengembangan inudtsir rumah tangga baik dalam bentuk natura, keterampilan, bahkan permodalan serta pemasaran.

Sedangkan di bidang perhubungan, Pemkot antara lain sudah menata trayek angkutan kota yang memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari dengan lancar dan biaya murah.

"Kelima program ini saya sebut sebagai 'karya terbesar' karena belum diseriusi oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya," ujarnya od acara yang dihadiri Wakil Bupati Sigi Paulina dan sejumlah legislator Kota Palu dan Provinsi Sulteng itu.
 
Komunitas Seni Cakra Celebes Palu saat menampilkan Drama Penyaliban Yesus Kristus yang menarik perhatian ribuan hadirin (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)

Ia mengharapkan dukungan masyarakat Kristiani terhadap program-program pemerintah kota untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah kota di bawah pimpinan Hidayat-Sigit yakni; 'menjadikan Kota Palu sebagai kota jasa yang berbudaya dan beradat berdasarkan iman dan taqwa."

Ketua Panitia Penyelenggara Yewin Chandra, SE mengemukakan bahwa ibadah dan perayaan paskah Gereja-gereja se-Kota Palu Tahun 2018 ini terselenggara atas kerja sama Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Kota Palu dan Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Kota Palu dengan menghadirkan pembicara Pendeta Dr Erastus Sabdono.

Pembiayaan acara ini, menurut Yewin, ditopang oleh gereja-gereja se-Kota Palu dan banyak donatur non-gereja lainnya serta kontribusi seluruh anggota panitia.

Perayaan paskah ini diisi dengan drama Penyaliban Yesus Kristus oleh Komunitas Seni Cakra Celebes serta penampilan paduan suara PWKI Sulawesi Tengah. Ribuan hadirin yang memadati Restauran Merry Glow tampak penuh sukacita dalam memuji dan menyembah Tuhan sepanjang ibadah berlangsung.

Kekudusan hidup

Dalam khotbahnya yang berlangsung sekitar 90 menit yang diikuti dengan khusuk oleh ribuan hadirin itu, Pendeta Erastus menekankan pentingnya membangun kehidupan yang kudus dan berkenan di hadapan Tuhan, karena Yesus sendiri telah mengorbankan diriNya untuk mengampuni dosa manusia.

"Dari menit ke menit, kita harus terus menjaga kehidupan kita agar berkenan kepadaNya. Itu salah satu bukti bahwa kita percaya dan menerima 'Karya Terbesar' Yesus Kristus di atas Salib di Bukit Golgota," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa seseorang tanpa percaya kepada Yersus Kristus dan hidup sesuai dengan kehendakNya, jangan berharap bertemu Dia di Sorga nanti.

Turut memberikan sambutan dalam acara ini Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia Kota Palu Pendeta Ko Agung Susilo, MTh dan Ketua Bamag Kota Palu Br Loddy Surentu, MPd.MM.
 
Ribuan jemaat menghadiri Ibadah dan Perayaan Paskah  bersama Gereja-gereja se-Kota Palu di Restauran Merry Glow Palu, Kamis (5/4) malam(Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)