DKP Sulteng bangun pelabuhan perikanan di Balut

id atjo

DKP Sulteng bangun pelabuhan perikanan di Balut

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah Dr Ir H hasanuddin Atjo, MP (Antaranews.com/Rolex Malaha)

Kita akan mulai dengan membangun sebuah kawasan industri pangan laut yang diimplementasikan dengan konsep Sistim Logistik Ikan Nasional (SLIN)
Palu, (Antaranews Sulteng) - Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah memulai pembangunan pelabuhan perikanan di Desa Mato, Kabupaten Banggai Laut, yang diproyeksikan menjadi sebuah kawasan industri pangan laut yang menerapkan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) dalam beberapa tahun ke depan.

Kepala Dinas KP Sulteng Hasanuddin Atjo yang dihubungi di Palu, Kamis, mengemukakan pembangunan pelabuhan perikanan tersebut dimulai tahun anggaran 2017 ini dengan kegiatan penyiapan lahan serta pembangunan kantor pelabuhan dan rumah kepala pelabuhan.

Pembangunan pelabuhan ini, kata Atjo, dilakukan secara bertahap sesuai ketersediaan dana, namun detail engineering disain (DED) sudah tersedia.

"Kita akan mulai dengan membangun sebuah kawasan industri pangan laut yang diimplementasikan dengan konsep Sistim Logistik Ikan Nasional (SLIN). Lahannya sudah disiapkan oleh pemda, tinggal perataan lahan saja," ujarnya usai mengunjugi Kabupaten Banggai Laut dan Banggai Kepulauan.

Di lokasi ini, kata Atjo lagi, Kementerian KP telah membangun sebuah sarana pembekuan ikan (ABF-air blast freezer) dan gudang pendingin (cold storage) berkapasitas 50 ton sejak dua tahun lalu dan tahun 2017 diperluas lagi menjadi kapasitas 100 ton.

Namun sayangnya, lokasi ini belum memiliki tempat pendaratan ikan, sehingga nelayan yang mensuplai ikan rata-rata delapan ton tiap hari ke cold storage ini harus menurunkan ikannya di pantai yang berpasir dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi saat ombak datang.

Baca juga: DKP Sulteng Rencana Bangun Dua Pelabuhan Perikanan

Sementara itu Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Sulteng Johanis Riga menjelaskan bahwa tahun 2018 ini, pihaknya menerima anggaran dari Kementerian KP sekitar Rp4 miliar yang akan digunakan untuk penyiapan lahan dan pembangunan gedung kantor pelabuhan dan rumah kepala pelabuhan.

"Tahun depan, kita harapkan sudah ada alokasi anggaran untuk pembangunan dermaga dan juga pabrik es, karena dua hal ini yang sangat mendesak di daerah itu," ujar Yori, panggilan akram Johanis Riga.

Pelabuhan perikanan Desa Mato, Banggai Laut ini, sesuai DED akan menghabiskan dana sekitar Rp75 miliar yang akan dialokasikan secara bertahap selama paling lama lima tahun ke depan.

Pelabujah ini sangat dibutuhkan masyarakat karena sampai saat ini Kabupaten Banggai Laut dan Kabupaten Banggai Kepulauan yang merupakan wilayah kepulauan dan penghasil ikan cukup besar di Sulteng, belum memiliki satu pun dermaga pendaratan ikan.

Karena itu, kata HGasanuddin Atjo, pelabuhan perikanan Mato ini nantinya akan menjadi embrio dari program menjadikan Kabupaten Banggai Laut sebagai pusat pengumpulan dan distribusi pangan laut, yang tidak saja terbatas pada ikan tetapi juga jenis-jenis pangan dari hasil laut lainnya bahkan hasil perikanan darat.

Konsep ini berorientasi kepada pangan laut, bukan penangkapan ikan di laut saja karena ke depan, ada dua isu yang bakal menjadi perhatian penting dunia yakni masalah pemenuhan kebutuhan energi dan pangan yang kian meningkat seiring bertambahnya populasi dunia. 

Baca juga: Banggai Laut Akan Miliki Pelabuhan Perikanan