Kemenag tambah 1.000 pembina manasik haji

id Kemenag

Kemenag tambah 1.000 pembina manasik haji

Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Khoirizi (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)

Palu,  (ANTARANews Sulteng) - Kementerian Agama Republik Indonesia merencanakan penambahan petugas pembina manasik haji pada tahun 2019, untuk memaksimalkan pembinaan jamaah haji dari berbagai daerah di Tanah Air.

"Mudah-mudahan di Tahun 2019 nanti, kita bisa menyiapkan 1.000 petugas pembina manasik haji," ucap Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Khoirizi di Palu, Selasa.

Khoirizi mengemukakan Kementerian Agama RI menargerkan 5.000 petugas pembina manasik haji pada tahun 2019. Target itu telah direncanakan sejak tahun 2014 lalu.

Ia menjelaskan 5.000 petugas pembina/pembimbing haji itu dengan asumsi bahwa jamaah calon haji dari tanah air mencapai pada tahun 2019 mencapai 204.000 petugas. Artinya satu petugas pembina haji menangani satu regu atau satu rombongan.

Ia mengatakan sistem penanganan dan pelayanan jamaah haji pada dasarnya tidak mengalami perubahan secara signifikan. Hanya saja model penanganan dilakukan secara sistematis, yaitu dengan managerial yang baik dan jelas.

"Kalau dahulu pembinaan masanik haji itu dilakukan secara parsial atau sendiri-sendiri. ke depan tidak lagi seperti itu melainkan harus melalui sistem," sebut dia.

Sistem itu, sebut dia, mekanisme penanganan pembinaan harus terukur dan terstruktur yang dimulai dari tingkat provinsi yang dalam struktur yaitu kepala bidang di Kanwil Kemenag di setiap provinsi.

Kemudian, menggerakkan seluruh kepala seksi sebagai penanggung jawab. Selanjutnya kepala seksi memberikan/membentuk koordinator kepada masing-masing KUA untuk mengatur operator.

"Operatur itu adalah mereka para kelompok bimbingan. Tenaga ahlinya, yaitu kawan-kawan pembina/pendamping haji yang telah mendapat sertifikasi secara khusus untuk melakukan pembinaan manasik," kata dia. 

Lebih lanjut dia mengemukakan Kemenag masih menggunakan kuota lama untuk jumlah jamaah haji tahun 2019 mendatang yaitu 221.000 calon haji. Sementara 204.000 calhaj diantaranya yaitu reguler, dan jatah haji khusus tahun 2019 mendatang sebanyak 17.000 calhaj.

Kuota itu dipengaruhi oleh belum adanya peningkatan/pengembangan jumlah Armina di Mina. Indonesia bisa menambah kalau tenda untuk jamaah calon haji dari Indonesia dapat ditingkatkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

Faktor kedua, urai dia, terkait di Arafah masih adanya perdebatan bila penempatan jamaah haji di Mina Jadid.

"Kalau makan kita bisa bagi dua, tidur kita bisa gantian. Tetapi bagaimana dengan mau buang air. Itulah yang membuat Kemenag lewat Menteri Lukman Hakim masih bertahan di kuota 200.000 itu," kata Khorizi menjelaskan.

Baca juga: Kanwil Kemenag upayakan Sulteng menjadi embarkasi haji antara