Dinas Pendidikan berkontribusi besar dalam raihan Opini WTP terhadap LKPD Sulteng

id GUBERNUR,DIKBUD

Dinas Pendidikan berkontribusi besar dalam raihan Opini WTP terhadap LKPD Sulteng

Gubernur Sulteng Drs H Longki Djanggola, MSi menyerahkan secara simbolias traktor tangan untuk salah seorang Kepala SMK Pertanian di Palu, Rabu (23/1). (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov Sulteng)

Palu (Antaranews Sulteng) - Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan karena memberiakn kontribusi yang cukup signifikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah daerah (LKPD) sehingga selama empat tahun berturut-turut, BPK memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap LKPD.

"(Kontribusi) 30 persennya dari saudara (Dinas Pendidikan)," ujar Gubernur Longki pada pertemuan Rekonsiliasi Barang Milik Daerah (BMD), Aset dan Penyaluran Dana BOS Tahun Anggaran 2018 serta Sisa Dana BOS Tahun Anggaran 2017  di Hotel Swissbell, Rabu.

Menurut gubernur, kalau lima tahun kita bisa berturut-turut meraih Opini WTP, kita akan dapat insentif, dapat kado dari Kementerian Keuangan.

Menurut dia, pengalihan kewenangan tata kelola SMA, SMK dan SLB dari pemerintah kota/kabupaten kepada pemerintah provinsi sebagaimana tertuang dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, membawa konsekuensi pada jajaran dinas pendidikan provinsi untuk lebih serius dalam menertibkan aset-aset di sekolah maupun unit-unit pendidikan lainnya.

Apalagi dengan situasi Sulteng yang baru saja ditimpa bencana alam, ada kemungkinan aset sekolah yang rusak dan hilang karena bencana ataupun dijarah yang perlu didata ulang dan dibuatkan berita acara.

Karena itu, gubernur mendorong Dinas Pendidikan segera membereskan persoalan aset tersebut supaya kemudian hari tidak jadi bola salju yang terus menggelinding dan mempersulit barang-barang tersebut.

"Mumpung (saudara) ada di sini, tolong dibenari, kalau nanti bermasalah bisa-bisa WTP kita turun ke WDP (Wajar Dengan Pengecualian)," pinta gubernur dihadapan para peserta pertemuan itu.

Menyangkut dana BOS, gubernur dengan tegas mengingatkan para bendahara agar teliti dalam hal pembukuan.

"Rajin-rajin mencatat, begitu anda membeli, menerima (barang) atau transaksi, langsung dicatat, jangan anggap sepele karena dari situ akan terungkap transparansinya," ujarnya.

Ia menambahkan, 'jangan sampai hanya karena takut kepada kepala sekolah, para bendahara asal mengiyakan saja apa yang ingin dibeli kepala sekolah.

"Membeli barang harus sesuai dengan yang ada dalam rencana pembelian supaya pertanggungjawaban diterima," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng Irwan Lahace mengatakan tujuan dari pertemuan rekonsiliasi ini adalah untuk mencocokkan data yang ada di dinas dengan data pada tiap sekolah yang dibawahi.

Sejak peralihan kewenangan tata kelola SMU/SMK dari pemerintah kota ke pemprov, dinas yang dipimpinnya kini membawahi sebanyak 291 sekolah yang tersebar di 13 kabupaten/kota se-Sulteng.

Pertemuan rekonsialisasi ini diikuti para kepala cabang dinas pendidikan, kepala-kepala sekolah, bendahara BOS, dan pengurus barang, akan berlangsung selama enam hari.

Usai membuka acara tersebut, gubernur menyerahkan enam unit traktor tangan untuk SMK Pertanian. 
 
Gubernur Sulteng Drs H Longki Djanggola, MSi saat menghadiri pertemuan Rekonsiliasi Barang Milik Daerah (BMD), Aset dan Penyaluran Dana BOS Tahun Anggaran 2018 serta Sisa Dana BOS Tahun Anggaran 2017  di Hotel Swissbell, Palu, Rabu (23/1) (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov Sulteng)