DPRD Sigi desak perbaikan irigasi rusak
Ini merupakan prioritas yang harus mendapatkan perhatian dan penanganan secepatnya dari pemerintah
Sigi, Sulteng, (Antaranews Sulteng) - Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Sigi di Provinsi Sulawesi Tengah mendesak pemerintah untuk segera memperbaiki kembali jaringan irigasi Gumbasa yang rusak total akibat gempa bumi? berkekuatan 7,4 SR yang terjadi pada 28 September 2018 itu.
"Ini merupakan prioritas yang harus mendapatkan perhatian dan penanganan secepatnya dari pemerintah," kata Budi Luhur, seorang anggota DPRD Sigi, Jumat.
Ia mengatakan akibat dari kerusakan irigasi tersebut hingga kini petani tidak bisa mengolah areal persawahan dan pertanian lainnya karena terkandala kebutuhan air tidak bisa dipenuhi.
Sudah berlangsung hampir lima bulan terakhir ini, lahan-lahan pertanian yang selama ini sebagai sumber utama sebagian petani di sejumlah desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Sigi belum bisa ditanami padi.
Padahal, sentra-sentra produksi beras di Kabupaten Sigi tersebut? selama ini sangat menopang ketersediaan pangan untuk masyarakat di Kabupaten Sigi dan juga sebagian dari hasil panen petani dijual di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.
Kabupaten Sigi sendiri merupakan tetangga terdekat Kota Palu.
Permintaan senada juga disampaikan Yusuf Edison, seorang anggota? Komisi II DPRD Sigi. Ia juga meminta pemerintah untuk memperbaiki secepatnya irigasi Gumbasa, karena petani sangat tergantung selama ini dari pasokan air untuk kebutuhan lahan sawah dan pertanian di sejumlah kecamatan di daerah itu.
"Kasihan para petani, Mereka tidak bisa menggarap sawahnya, sebab irigasi masih rusak dan belum diperbaiki kembali oleh pemerintah," ujarnya.
Menurut dia, rusaknya jaringan irigasi Gumbasa akibat dari bencana alam gempa tersebut dipastikan menurunkan produksi beras pada musim panen (MP) ke depan ini.
Begitu pula dengan komoditi pertanian lainnya, sebab rata-rata kebutuhan air dari iirigasi Gumbasa.
Sementara sampai sekarang ini irigasi belum berfungsi.
Ia mengatakan ada sebagian petani yang menanam berbagai komoditi pertanian dan hortikultura dengan mengandalkan air hujan.
Selain irigasi rusak akibat gempa, juga banyak areal sawah petani di Kabupaten Sigi, termasuk yang paling parah Kecamatan Sigirbiromaru rusak. Tanahnya ada yang naik turun sehingga perlu ditata kembali.
Untuk menata sawah yang rusak sudah pasti? butuh dana. Petani mau ambil dana dari mana?.Tentu berharap ada bantuan dari pemerintah.
"Ini merupakan prioritas yang harus mendapatkan perhatian dan penanganan secepatnya dari pemerintah," kata Budi Luhur, seorang anggota DPRD Sigi, Jumat.
Ia mengatakan akibat dari kerusakan irigasi tersebut hingga kini petani tidak bisa mengolah areal persawahan dan pertanian lainnya karena terkandala kebutuhan air tidak bisa dipenuhi.
Sudah berlangsung hampir lima bulan terakhir ini, lahan-lahan pertanian yang selama ini sebagai sumber utama sebagian petani di sejumlah desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Sigi belum bisa ditanami padi.
Padahal, sentra-sentra produksi beras di Kabupaten Sigi tersebut? selama ini sangat menopang ketersediaan pangan untuk masyarakat di Kabupaten Sigi dan juga sebagian dari hasil panen petani dijual di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.
Kabupaten Sigi sendiri merupakan tetangga terdekat Kota Palu.
Permintaan senada juga disampaikan Yusuf Edison, seorang anggota? Komisi II DPRD Sigi. Ia juga meminta pemerintah untuk memperbaiki secepatnya irigasi Gumbasa, karena petani sangat tergantung selama ini dari pasokan air untuk kebutuhan lahan sawah dan pertanian di sejumlah kecamatan di daerah itu.
"Kasihan para petani, Mereka tidak bisa menggarap sawahnya, sebab irigasi masih rusak dan belum diperbaiki kembali oleh pemerintah," ujarnya.
Menurut dia, rusaknya jaringan irigasi Gumbasa akibat dari bencana alam gempa tersebut dipastikan menurunkan produksi beras pada musim panen (MP) ke depan ini.
Begitu pula dengan komoditi pertanian lainnya, sebab rata-rata kebutuhan air dari iirigasi Gumbasa.
Sementara sampai sekarang ini irigasi belum berfungsi.
Ia mengatakan ada sebagian petani yang menanam berbagai komoditi pertanian dan hortikultura dengan mengandalkan air hujan.
Selain irigasi rusak akibat gempa, juga banyak areal sawah petani di Kabupaten Sigi, termasuk yang paling parah Kecamatan Sigirbiromaru rusak. Tanahnya ada yang naik turun sehingga perlu ditata kembali.
Untuk menata sawah yang rusak sudah pasti? butuh dana. Petani mau ambil dana dari mana?.Tentu berharap ada bantuan dari pemerintah.