Pembangunan Pelabuhan Perikanan di Morowali masuk tahap survey, nelayan antusias

id Pelabuhan ,Perikanan ,Nelayan ,Survey

Pembangunan Pelabuhan Perikanan di Morowali masuk tahap survey, nelayan antusias

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah Hasanudin Atjo bersama tim dari DKP Sulteng saat melakukan survey lokasi pembangunan pelabuhan perikanan di wilayah Bungku Pesisir, Rabu (13/3)

Morowali (ANTARA) - Gagasan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah Dr Ir H hasanuddin Atjo, MP untuk membangun Pelabuhan Perikanan di Morowali mulai diimplementasikan, diawali dengan survey calon lokasi yang dipimpinnya sendiri pada Rabu dan Kamis, 13-14 Maret 2018.

Kepada Antara di Palu, Rabu, Hasanuddin Atjo enggan merinci calon lokasi tersebut dengan pertimbangan tertentu, namun mengatakan calon lokasi yang diincar berada di pesisir pantai yang saat ini aksesnya masih cukup sulit namun Bupati Morowali Taslim, telah berjanji segera membangun jalan ke lokasi tersebut.

Atjo menyebut tim survey dari DKP yang ia pimpin masih mempertimbangkan apakah pelabuhan perikanan tersebut akan dibangun di wilayah Kecamatan Bungku Selatan (Kepulauan) atau di Bungku Pesisir.

"Pembangunan pelabuhan perikanan ini, sekaligus menjadi bukti bahwa Pemprov Sulteng konsekwen dan komitmen mengimplementasikan secara nyata UU Perlindungan nelayan," katanya.

Dalam survey tersebut, Atjo didampingi Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Sulteng Yohanes Riga, Kabid Pengawasan Agus Sudaryanto, Kabid  Budidaya dan P2HP Yunber Bamba serta tim dari Dinas Perikanan Morowali yang dipimpin langsung kepala dinasnya Ambo Lewa.

Sebelum turun melakukan survey lokasi, tim imi menyampaikan paparannya di hadapan Bupati Morowali Taslim. Atjo membeberkan manfaat yang akan dirasakan oleh nelayan dan daerah Morowali dengan keberadaan pelabuhan perikanan itu nantinya.

Jika lokasi pembanguan pelabuhan perikanan dapat ditentukan setelah melakukan survey tersebut, maka tahun ini Pemprov Sulteng segera menganggarkan  studi kelayakannya dan Pemkab Morowali diharapkan dapat membantu pembebasan lahan di lokasi yang disepakati.

"Kemudian akan segera kita buatkan master plan, detail disainnya dan proposalnya untuk mendapatkan bantuan. Kita proyeksikan, pelabuhan perikanan di Morowali ini sama dengan di Ogotua yang nilai investasinya bisa mencapai Rp100 miliar," tandasnya.

Baca juga: DKP Sulteng bangun pelabuhan perikanan di Balut
Baca juga: Sulteng-Sultra miliki perjanjian kerja sama nelayan andon


Rencana pembangunan pelabuhan perikanan di Kabupaten Morowali mendapat respon positif nelayan di dua wilayah tersebut, khususnya  warga dan nelayan di Kecamatan Bungku Pesisir yang optimistis dengan hadirnya pelabuhan perikanan akan memberikan perlindungan kepada nelayan.

Kepala Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir, Amiruddin mengatakan saat ini dengan berkembangnya industri tambang di wilayah Bungku, di wilayah pesisir sudah banyak dibangun pelabuhan oleh perusahaan tambang. Akibatnya nelayan banyak yang mengaku sulit untuk mendapatkan sandaran kapalnya.

"Sebab pelabuhan perusahaan tambang itu kan bukan milik umum, jadi tidak sembarang bisa masuk ke dalam pelabuhan. Saat ini, khusus di wilayah Sambulagi saja, sudah ada beberapa lokasi yang sudah dibebaskan perusahaan tambang untuk bangun pelabuhan,” kata Amiruddin yang ditemui di Sambulagi, pekan lalu.

Dia berharap rencana pembangunan pelabuhan perikanan itu bisa segera direalisasikan

"“Paling tidak ada tempat sandar kapal dan bongkar hasil tangkapan. Apalagi kalau nantinya di lokasi pelabuhan ada pabrik es, gudang pendingin, stasiun pengisian BBM dan fasilitas lainnya, itu sangat luar biasa. Semoga bisa secepatnya terealisasi," katanya lagi.