Turunkan stunting, Gubernur minta OPD sediakan ruangan khusus menyusui

id Gubernur Sulteng,Longki Djanggola,Pekan ASI,stunting

Turunkan stunting, Gubernur minta OPD sediakan ruangan khusus menyusui

Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menyediakan ruangan khusus ibu menyusui sebagai upaya menurunkan angka balita stunting. (ANTARA/HO/HUMAS PEMPROV SULTENG)

Palu (ANTARA) - Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menyediakan ruangan khusus ibu menyusui sebagai upaya menurunkan angka balita stunting atau bayi kerdil akibat kurangnya asupan gizi.

“Saya akan minta seluruh OPD agar menyediakan ruangan khusus untuk ibu-ibu yang akan menyusui anaknya untuk menurunkan angka stunting di Sulteng,” tegas Gubernur Longki saat membuka kegiatan pekan air susu ibu (ASI) se dunia tingkat provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019 di Gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulteng, Senin.

Gubernur menjelaskan menyusui merupakan salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial serta ekonomi individu dan bangsa. Meskipun kata dia, angka inisiasi menyusu dini secara global relatif tinggi, namun hanya 40 persen dari semua bayi dibawah enam bulan yang mendapatkan asi eksklusif.

Sementara 45 persen yang mendapatkan asi sampai usia 24 bulan dengan meningkatkan praktek menyusui secara optimal, sesuai rekomendasi dapat mencegah lebih dari 823 ribu kematian anak dan 20 ribu  kematian ibu setiap tahun. selain itu, tidak menyusui dikaitkan dengan tingkat kecerdasan yang lebih rendah dan mengakibatkan kerugian ekonomi.

Gubernur menyampaikan ucapan terimakasih atas kinerja Dinas Kesehatan dan jajarannya atas prestasi nol kematian ibu dan bayi pada waktu melahirkan, walaupun dalam situasi bencana prestasi itu dapat diraih.

Baca juga: Kerja keras Pemprov Sulteng lindungi anak dari kekerdilan
Baca juga: Wabub Parimo: Penanganan stunting perlu diintervensi regulasi daerah

Gubernur berharap melalui kegiatan pekan ASI sedunia tahun 2019,  akan dapat menyebarluaskan informasi terkait pentingnya menyusui, penerapan berbagai nilai ramah orang tua dan norma sosial kesetaraan gender, serta pelibatan stakeholder untuk meningkatkan praktik menyusui, yang pada akhirnya mewujudkan aksi bersama untuk mencapai sustainable development goals (SDGS) tahun 2030. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Reny A. Lamadjido mengatakan Pekan Air Susu Ibu (ASI) Internasional atau Word Breastfeeding Week (WBW) diperingati setiap tanggal 1-7 Agustus.

Pekan ASI sedunia memperjuangkan pemenuhan hak anak atau bayi akan kebutuhan air susu ibu hingga berusia 24 bulan atau lebih, dan tahun 2019 merupakan peringatan Pekan ASI sedunia yang ke 29 dengan Thema Global “Empower Parents Enable Breastfeeding” sedangkan Pekan ASI sedunia di Indonesia mengangkat tema “Ayah dan Ibu kunci keberhasilan menyusui” dengan Slogan “Ayo dukung ibu sukses menyusui”.

Tujuan Kegiatan Pekan ASI Sedunia tingkat Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019 untuk menginformasikan tentang hubungan antara perlindungan sosial orang tua yang setara gender dan menyusui dan menyampaikan nilai nilai ramah orang tua dan norma sosial yang setara gender di semua tingkatan untuk mendukung program menyusui.