Indonesia siap jadi tuan rumah ASEAN Tourism Forum tahun 2022
Tahun depan, tepatnya pada tahun 2021, Indonesia akan menjadi Vice Chair (Co Chair) dari kegiatan ATF di Kamboja. Pada tahun 2022 Indonesia akan menjadi tuan rumah kegiatan ATF, kami akan mempersiapkan diri dengan baik untuk kedua acara tersebut
Bandar Seri Begawan (ANTARA) - Indonesia menyampaikan kesiapannya untuk menjadi Co-Chair pada ASEAN Tourism Forum (ATF) 2021 dan tuan rumah ASEAN Tourism Forum 2022.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menegaskan hal tersebut dalam ASEAN Tourism Ministers Meeting di The Empire Hotel Brunei Darussalam, Rabu.
"Tahun depan, tepatnya pada tahun 2021, Indonesia akan menjadi Vice Chair (Co Chair) dari kegiatan ATF di Kamboja. Pada tahun 2022 Indonesia akan menjadi tuan rumah kegiatan ATF, kami akan mempersiapkan diri dengan baik untuk kedua acara tersebut," katanya.
Sebagai langkah persiapan, lanjut Angela, pemerintah Indonesia akan menyusun rencana jangka panjang untuk pelaksanaan kegiatan Indonesia sebagai tuan rumah pada tahun 2022.
Koordinasi lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah juga akan dilakukan sebagai persiapan pelaksanaan perhelatan tersebut.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penentuan lokasi kita untuk pelaksanaan kegiatan," katanya menambahkan.
ASEAN Tourism Ministers Meeting digelar dalam rangkaian ASEAN Tourism Forum 2020 yang digelar pada tanggal 12—16 Januari 2020.
Selain menteri-menteri bidang pariwisata se-Asia Tenggara, hadir pula sejumlah rekan menteri dari RRT, Jepang, Korea Selatan, dan India.
Dalam ASEAN Tourism Ministers Meeting, kata Angela, dibahas sejumlah hal mulai dari capaian tahun 2019 hingga rencana bersama pada tahun 2020.
Selain itu, ke depan pemangku kepentingan terkait akan menerapkan tujuh pilar ASEAN sebagai destinasi wisata tunggal (single tourism destination).
Ketujuh pilar itu, yakni intensify promotion and marketing (mengintensifkan promosi dan pemasaran); diversify tourism product (diversifikasi produk wisata); attract tourism investment (menarik investasi pariwisata); raise capacity and capability of human capital (meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia).
Selanjutnya, implement and expand ASEAN tourism standards for facilities, services & destination (menerapkan dan memperluas standar pariwisata ASEAN untuk fasilitas, layanan & tujuan); implement and expand connectivity & destination infrastructure (menerapkan dan memperluas konektivitas dan infrastruktur destinasi wisata); dan enhance travel fasilitation (meningkatkan fasilitasi wisata).
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menegaskan hal tersebut dalam ASEAN Tourism Ministers Meeting di The Empire Hotel Brunei Darussalam, Rabu.
"Tahun depan, tepatnya pada tahun 2021, Indonesia akan menjadi Vice Chair (Co Chair) dari kegiatan ATF di Kamboja. Pada tahun 2022 Indonesia akan menjadi tuan rumah kegiatan ATF, kami akan mempersiapkan diri dengan baik untuk kedua acara tersebut," katanya.
Sebagai langkah persiapan, lanjut Angela, pemerintah Indonesia akan menyusun rencana jangka panjang untuk pelaksanaan kegiatan Indonesia sebagai tuan rumah pada tahun 2022.
Koordinasi lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah juga akan dilakukan sebagai persiapan pelaksanaan perhelatan tersebut.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penentuan lokasi kita untuk pelaksanaan kegiatan," katanya menambahkan.
ASEAN Tourism Ministers Meeting digelar dalam rangkaian ASEAN Tourism Forum 2020 yang digelar pada tanggal 12—16 Januari 2020.
Selain menteri-menteri bidang pariwisata se-Asia Tenggara, hadir pula sejumlah rekan menteri dari RRT, Jepang, Korea Selatan, dan India.
Dalam ASEAN Tourism Ministers Meeting, kata Angela, dibahas sejumlah hal mulai dari capaian tahun 2019 hingga rencana bersama pada tahun 2020.
Selain itu, ke depan pemangku kepentingan terkait akan menerapkan tujuh pilar ASEAN sebagai destinasi wisata tunggal (single tourism destination).
Ketujuh pilar itu, yakni intensify promotion and marketing (mengintensifkan promosi dan pemasaran); diversify tourism product (diversifikasi produk wisata); attract tourism investment (menarik investasi pariwisata); raise capacity and capability of human capital (meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia).
Selanjutnya, implement and expand ASEAN tourism standards for facilities, services & destination (menerapkan dan memperluas standar pariwisata ASEAN untuk fasilitas, layanan & tujuan); implement and expand connectivity & destination infrastructure (menerapkan dan memperluas konektivitas dan infrastruktur destinasi wisata); dan enhance travel fasilitation (meningkatkan fasilitasi wisata).