Gubernur Apresiasi Bapeten Kaji Uranium Mamuju

id adnan

Gubernur Apresiasi Bapeten Kaji Uranium Mamuju

Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, H Adnan Anwar Saleh (ANTARA)

Pemerintah di Sulbar dan pemerintah di Mamuju memberikan apresiasi kepada Bapeten melakukan kajian dan penelitian dampak radiasi uranium di Mamuju
Mamuju,  (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh memberikan apresiasi Badan Tenaga Nuklir melakukan penelitian dan kajian keberadaan uranium di Kabupaten Mamuju.

"Pemerintah di Sulbar dan pemerintah di Mamuju memberikan apresiasi kepada Bapeten melakukan kajian dan penelitian dampak radiasi uranium di Mamuju," kata Gubernur Sulbar saat melakukan konprensi pers bersama dengan Kepala Bapeten, Prof Dr Jazi Eko Istianto MSc, di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan, setelah melakukan penelitian dua tahun lalu, setelah kandungan uranium di Mamuju ditemukan, Bapeten ternyata kembali untuk mengkaji dan meneliti bagaimana uranium dikelola.

Menurut dia, kualitas kandungan uranium di Mamuju ternyata lebih baik dibandingkan uranium yang ada di negara Brazil.

Gubernur berharap agar Bapeten melakukan penelitian dan kajian dengan baik, sehingga ketika nantinya uranium dikelola masyarakat tidak terkena dampak radiasi uranium yang tentu akan berbahaya.

"Kalau salah urus maka uranium di Mamuju akan dapat berbahaya sehingga dalam mengelola uranium nantinya maka aturan harus dipatuhi dan tidak dilanggar karena bila dilanggar akan berbahaya bagi kehidupan manusia di daerah ini," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah di Sulbar dan pemerintah di Mamuju tentu tidak akan membiarkan masyarakat dirugikan karena pengelolaan uranium di Mamuju sehingga harus digunakan tenaga profesional dan handal yang mampu mengelola uranium nantinya.

"Jangan sampai ada kecelakaan dalam mengelola uranium pemerintah tidak ingin seperti itu, jangan biarkan kecelakaan mengelola uranium seperti di negara Jepang terjadi di daerah ini, pemerintah di Sulbar tidak mau masyarakat dirugikan," katanya.

Kepala Bapeten, Prof Dr Jazi Eko Istianto MSc, mengatakan, akan dikaji sebaik mungkin keberadaan uranium di Mamuju, dan Bepeten akan berusaha mengamankan bahaya radiasi uranium yang merupakan sumber tenaga nuklir.

"Kami datang tidak untuk membuat celaka, tetapi mengamankan bahaya radiasi nuklir dan akan menggunakan tenaga kompeten yang memahami nuklir sehingga segala resiko tidak akan timbul," katanya.(skd)