BSI-Pemkot Palu luncurkan ATM beras untuk warga kurang mampu di Palu

id Sulteng,BSI,Palu,Sandi

BSI-Pemkot Palu luncurkan ATM beras  untuk warga kurang mampu di Palu

Wali Kota Palu mengoperasikan mesin ATM beras bantuan BSI melalui Laznas BSM Ummat di Masjid Al-Munawwarah kompleks Dinas Pertanian dan Hortikultura Sulteng di Palu, Jumat (5/3). ANTARA/Muhammad Arsyandi

Palu (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melalui melalui Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Bank Syariah Mandiri (BSM) Ummat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palu meluncurkan anjungan tunai mandiri (ATM) beras di Kota Palu, Jumat.

Area Manager Palu BSI Muhammad Arif Gunawan dalam acara serah terima dan peluncuran ATM beras di Masjid Al-Munawwarah, kompleks Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan bantuan yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu di kota itu bertujuan meringankan beban ekonomi mereka apalagi di tengah pandemi COVID-19.

"Untuk tahap awal ini selama enam bulan ke depan kami sudah menyiapkan alokasi dana bantuan untuk operasional pengadaan beras bagi 100 penerima manfaat," katanya.

Ia menerangkan penentuan 100 penerima manfaat ATM beras tersebut dilakukan secara ketat dan teliti agar tepat sasaran dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

"Assesment (penilaian) dan seleksi dilakukan bersama dengan BSI melalui Laznas BSM Ummat dan pengurus Masjid Al-Munawarrah, tentunya kriteria delapan asnaf harus terpenuhi, sebagai pihak yang berhak menerima bantuan tersebut,"ujarnya.

Sementara itu Wali Kota Palu Hadianto Rasyid dalam kesempatan itu menyatakan dengan adanya ATM beras bantuan BSI, maka beban Pemkot Palu dalam menyediakan dan menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada warga kurang mampu di ibu kota Provinsi Sulteng itu menjadi ringan.

"Kami di Pemkot Palu tinggal menyediakan kebutuhan sembako (sembilan bahan pokok) selain beras, seperti minyak goreng, gula pasir dan sebagainya," ucapnya.

Hadianto berharap ke depan BSI dapat menambah jumlah penerima manfaat ATM beras di Palu sehingga dapat berkontribusi terhadap pengurangan angka kemiskinan di daerah itu.

Tiap penerima manfaat mendapat jatah 10 liter beras yang diambil di ATM beras tiap bulannya, yaitu pada pekan pertama dan ketiga setiap bulan.

Tiap pengambilan beras para penrima manfaat diberikan lima liter.