Ma'ruf Amin sebut teknologi digital bantu bangsa lewati masa sulit pandemi

id Ma'ruf Amin,Teknologi digital,Ekonomi syariah,Pandemi COVID-19,Himpunan Pengusaha Nahdliyin

Ma'ruf Amin sebut teknologi digital bantu bangsa lewati masa sulit pandemi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan arahan pada acara puncak peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2021 secara daring dari Jakarta, Rabu (24/3/2021). (Asdep KIP Setwapres)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan keberadaan teknologi digital telah membantu Indonesia melewati masa sulit pandemi COVID-19.

Ma'ruf dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu mengatakan bahwa aktivitas ekonomi, pemerintahan, pendidikan, dan komunikasi sosial selama pandemi tetap dapat berjalan berkat bantuan teknologi digital.

"Inovasi dalam memanfaatkan teknologi digital yang sesungguhnya telah berlangsung selama beberapa waktu, menjadi terakselerasi secara global akibat pandemi. Pandemi memaksa kita untuk beradaptasi sekaligus memacu literasi dan pemanfaatan teknologi," ujar Ma'ruf.

Hal tersebut disampaikannya secara virtual dalam acara Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Digital Business Forum yang digelar di Bali 26-28 Maret 2021.

Menurut Ma'ruf, adanya "paksaan" untuk beradaptasi dan meningkatkan literasi pemanfaatan teknologi telah menghilangkan semua sekat dan hambatan, baik itu usia, gender, geografi, dan tingkat pendidikan.

"Sekarang, kita semua adalah bagian dari komunitas digital global," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf turut membahas mengenai pengembangan ekonomi syariah. Dia mengatakan bahwa pemerintah memiliki komitmen kuat mengembangkan ekonomi syariah, berfokus pada pengembangan industri halal, industri keuangan syariah, dana sosial syariah, serta pengembangan dan perluasan bisnis syariah.

Seluruh hal tersebut, kata dia, akan mendorong usaha mikro dan kecil lebih tangguh untuk menjadi bagian dari rantai nilai global.

Ma'ruf pun mendorong Himpunan Pengusaha Nahdliyin untuk membangun kerjasama yang inklusif dengan berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, industri, penyedia teknologi, serta perusahaan kecil maupun besar, untuk memacu tumbuhnya pusat-pusat bisnis syariah di daerah-daerah di seluruh Indonesia, di mana setiap pusat dilengkapi dengan infrastruktur digital untuk memfasilitasi interaksi dan transaksi di kalangan pelaku bisnis syariah.

"Saya mengajak semua pihak untuk mengembangkan pusat inkubasi guna membantu calon wirausahawan di semua tingkatan di banyak daerah,” kata Wapres.