"Kampung/desa tangguh ini salah satu tujuannya untuk mendorong peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah yang ada di desa, salah satunya yakni COVID-19," ucap Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi di Sigi, Sabtu.
Kampung tangguh saat ini telah terbentuk di Desa Berdikari dan Desa Rahmat, Kecamatan Palolo, Desa Watubula, Kecamatan Sigi Kota, Desa Luku, Kecamatan Dolo Barat, dan Desa Bomba, Kecamatan Marawola.
Ia mengatakan bahwa menjadikan desa-desa di Sigi sebagai kampung tangguh, salah satu upaya yang baik, karena adanya sinergi berbagai pihak dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat.
Bahkan, sebut dia, lewat sinergi semua elemen di desa dan pemerintah kabupaten, setiap desa atau kampung tangguh diupayakan memiliki ketahanan dari berbagai aspek.
"Salah satunya memiliki ketahanan terhadap pangan di masa pandemi COVID-19, karena pandemi COVID-19 memberikan dampak kepada sektor pangan," sebutnya.
Oleh karena itu, kampung tangguh tidak hanya untuk tangguh dari pandemi COVID-19, melainkan desa membangun kebersamaan dan semangat gotong royong semua elemen untuk memanfaatkan sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan, dalam rangka membangun kemandirian ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
"Tentunya Pemkab Sigi sangat berterima kasih kepada Polri, khususnya Polres Sigi, yang telah menggagas program ini, dan pemerintah mendukung penuh program kampung tangguh," ujarnya.
Samuel mengatakan pencanangan Kampung Tangguh Nusantara merupakan program nasional Polri yang dicanangkan di seluruh Indonesia, termasuk Kabupaten Sigi.
Ia menilai program yang dalam implementasinya melibatkan unsur seluruh elemen masyarakat dalam pencegahan COVID-19, dapat menumbuhkan kebersamaan dan kesadaran dalam menanggulangi penyebaran COVID-19 di tingkat desa.
