Zhengzhou China dilanda COVID Delta di tengah pemulihan bencana banjir
Beijing (ANTARA) - Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, China, mulai dilanda wabah COVID-19 varian Delta di tengah upaya pemulihan akibat bencana banjir yang menewaskan puluhan warga.
Hingga Sabtu (31/7) malam terdapat 11 kasus positif dan 16 kasus tanpa gejala.Kasus tanpa gejala pertama di wilayah tengah China itu ditemukan pada Jumat.
Zhengzhou menjadi kota lainnya yang mengalami peningkatan kasus Delta sangat cepat setelah Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, demikian media China.
Kepala Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kota Zhengzhou, Wang Songqiang, mengungkapkan sebagian besar kasus positif ditemukan di Rumah Sakit No 6 di kota itu, termasuk petugas kebersihan, staf medis, dan pasien rawat inap.
Rumah sakit itu menjadi rumah sakit rujukan bagi orang tanpa gejala yang baru datang dari luar negeri.
Menurut Wang, dibandingkan dengan kota-kota lain seperti Nanjing, Zhangjiajie (Provinsi Hunan), dan Chengdu (Provinsi Sichuan), penyebaran varian Delta di Zhengzhou lebih cepat dan kemungkinan butuh waktu lama untuk pulih.
Zhengzhou sedang melakukan berbagai upaya pemulihan akibat bencana banjir yang menewaskan 51 orang hingga 23 Juli. Di seluruh wilayah Provinsi Henan, jumlah korban tewas akibat banjir mencapai 99 orang.
Saat ini di Zhengzhou terdapat satu daerah berisiko tinggi COVID-19 dan tiga daerah risiko sedang.
Sekretaris Partai Komunis China (CPC) Komite Provinsi Henan, Lou Yangsheng, menginstruksikan pengetatan penjagaan untuk mencegah meluasnya wabah tersebut.
Ia juga memerintahkan investigasi lebih lanjut mengenai sumber wabah tersebut dan warga setempat tidak boleh meninggalkan wilayah Henan.
Penerbangan internasional ke Henan harus diperiksa secara ketat dan rantai pasokan serta surat internasional harus melalui pengujian ekspor-impor yang ketat.
Lou meminta kegiatan pertemuan massal dibatalkan, vaksinasi dipercepat, dan penyebaran informasi wabah ke seluruh masyarakat agar dilakukan secara tepat dan transparan.
Hingga Sabtu (31/7) malam terdapat 11 kasus positif dan 16 kasus tanpa gejala.Kasus tanpa gejala pertama di wilayah tengah China itu ditemukan pada Jumat.
Zhengzhou menjadi kota lainnya yang mengalami peningkatan kasus Delta sangat cepat setelah Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, demikian media China.
Kepala Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kota Zhengzhou, Wang Songqiang, mengungkapkan sebagian besar kasus positif ditemukan di Rumah Sakit No 6 di kota itu, termasuk petugas kebersihan, staf medis, dan pasien rawat inap.
Rumah sakit itu menjadi rumah sakit rujukan bagi orang tanpa gejala yang baru datang dari luar negeri.
Menurut Wang, dibandingkan dengan kota-kota lain seperti Nanjing, Zhangjiajie (Provinsi Hunan), dan Chengdu (Provinsi Sichuan), penyebaran varian Delta di Zhengzhou lebih cepat dan kemungkinan butuh waktu lama untuk pulih.
Zhengzhou sedang melakukan berbagai upaya pemulihan akibat bencana banjir yang menewaskan 51 orang hingga 23 Juli. Di seluruh wilayah Provinsi Henan, jumlah korban tewas akibat banjir mencapai 99 orang.
Saat ini di Zhengzhou terdapat satu daerah berisiko tinggi COVID-19 dan tiga daerah risiko sedang.
Sekretaris Partai Komunis China (CPC) Komite Provinsi Henan, Lou Yangsheng, menginstruksikan pengetatan penjagaan untuk mencegah meluasnya wabah tersebut.
Ia juga memerintahkan investigasi lebih lanjut mengenai sumber wabah tersebut dan warga setempat tidak boleh meninggalkan wilayah Henan.
Penerbangan internasional ke Henan harus diperiksa secara ketat dan rantai pasokan serta surat internasional harus melalui pengujian ekspor-impor yang ketat.
Lou meminta kegiatan pertemuan massal dibatalkan, vaksinasi dipercepat, dan penyebaran informasi wabah ke seluruh masyarakat agar dilakukan secara tepat dan transparan.