Petani binaan Poso Energy panen padi hasil teknologi apung
Kabupaten Poso (ANTARA) - Para petani yang bergabung dalam kelompok tani binaan PT Poso Energy melakukan panen padi dari hasil penerapan teknologi budidaya tanam apung pada area tergenang air di Desa Buyumpondoli Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
"Kita baru uji coba tanam padi pada lahan tergenang air seluas setengah are, dan ternyata hasilnya bagus," ujar Koordinator Enviromental, CSR & Forestry PT Poso Energy, Agus Syamsi, di lokasi pertanian itu, Rabu.
Agus mengatakan penerapan teknologi apung itu merupakan uji coba yang pertama kali di Kabupaten Poso dengan memanfaatkan area yang tergenang air di sekitar perusahaan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) itu untuk menanam padi.
Ia menambahkan uji coba teknologi pertanian tersebut dengan menerapkan pola demplot yang menggunakan jenis padi varietas Superwin dan 18 rakit terbuat dari bambu pada lahan seluas setengah are.
Hasilnya, kata Agus, pada umur panen padi dari penanaman biji secara langsung (tabela) itu selama 115 hari bisa menghasilkan 31,9 kilogram gabah kering giling (GKG) atau setara dengan produksi 6,38 ton per hektar.
"Dengan pola teknologi apung ini juga bisa menggunakan tanam bibit pindah. Karena ini masih uji coba menggunakan jenis Superwin saja, maka kita masih membutuhkan analisa lagi terkait teknologi padi apung ini, sebab pola ini juga sudah dilakukan di daerah lain," tutur Agus.
Agus berharap dengan cara teknologi ini bisa menjadi solusi bagi petani yang memiliki area yang tergenang air, dan pihak PT Poso Energy juga siap membina petani untuk mengembangkan teknologi tersebut pada area genangan air yang di sekitar perusahaan pembangkit energi listrik itu.
Sementara itu Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang juga Koordinator Pennyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Pamona Puselemba, Samuel Purese mengatakan jika melihat pertumbuhan hingga panen padi Superwin di area tergenang air itu, seperti tinggi dan buah padi sangat baik.
Oleh karena itu ia menghimbau kelompok tani setempat agar bisa mengambil makna terbaik untuk mengembangkan teknologi budidaya tanam padi secara apung itu guna meningkatkan pendapatan mereka.
Kepala Desa Buyumpondoli, Karnius Montolu mengusulkan agar pihak PT Poso Energy selalu memberikan bimbingan terkait penerapan teknologi budidaya pertanian tersebut, sehingga mereka bisa mengembangkan dengan baik untuk meningkatkan produksi tanaman padi yang pada akhirnya bisa meningkatkan pendapatan mereka.
"Kita baru uji coba tanam padi pada lahan tergenang air seluas setengah are, dan ternyata hasilnya bagus," ujar Koordinator Enviromental, CSR & Forestry PT Poso Energy, Agus Syamsi, di lokasi pertanian itu, Rabu.
Agus mengatakan penerapan teknologi apung itu merupakan uji coba yang pertama kali di Kabupaten Poso dengan memanfaatkan area yang tergenang air di sekitar perusahaan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) itu untuk menanam padi.
Ia menambahkan uji coba teknologi pertanian tersebut dengan menerapkan pola demplot yang menggunakan jenis padi varietas Superwin dan 18 rakit terbuat dari bambu pada lahan seluas setengah are.
Hasilnya, kata Agus, pada umur panen padi dari penanaman biji secara langsung (tabela) itu selama 115 hari bisa menghasilkan 31,9 kilogram gabah kering giling (GKG) atau setara dengan produksi 6,38 ton per hektar.
"Dengan pola teknologi apung ini juga bisa menggunakan tanam bibit pindah. Karena ini masih uji coba menggunakan jenis Superwin saja, maka kita masih membutuhkan analisa lagi terkait teknologi padi apung ini, sebab pola ini juga sudah dilakukan di daerah lain," tutur Agus.
Agus berharap dengan cara teknologi ini bisa menjadi solusi bagi petani yang memiliki area yang tergenang air, dan pihak PT Poso Energy juga siap membina petani untuk mengembangkan teknologi tersebut pada area genangan air yang di sekitar perusahaan pembangkit energi listrik itu.
Sementara itu Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang juga Koordinator Pennyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Pamona Puselemba, Samuel Purese mengatakan jika melihat pertumbuhan hingga panen padi Superwin di area tergenang air itu, seperti tinggi dan buah padi sangat baik.
Oleh karena itu ia menghimbau kelompok tani setempat agar bisa mengambil makna terbaik untuk mengembangkan teknologi budidaya tanam padi secara apung itu guna meningkatkan pendapatan mereka.
Kepala Desa Buyumpondoli, Karnius Montolu mengusulkan agar pihak PT Poso Energy selalu memberikan bimbingan terkait penerapan teknologi budidaya pertanian tersebut, sehingga mereka bisa mengembangkan dengan baik untuk meningkatkan produksi tanaman padi yang pada akhirnya bisa meningkatkan pendapatan mereka.