Bupati Sigi harap bantuan atensi dari Kemensos tepat sasaran
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Mohamad Irwan mengharapkan bantuan asistensi rehabilitasi sosial (atensi) dari Kementerian Sosial tepat sasaran, dalam rangka mengurangi beban masyarakat dan percepatan pengentasan kemiskinan daerah.
"Saya berharap dengan bantuan atensi dapat disalurkan tepat sasaran kepada keluarga penerima manfaat, yang benar-benar layak menerima," kata Mohamad Irwan di Sigi, Selasa.
Kementerian Sosial menyalurkan bantuan atensi senilai Rp525 juta untuk Provinsi Sulteng. Mohamad Irwan menguraikan, di Kabupaten Sigi bantuan atensi sejumlah Rp157 juta. Untuk komponen masyarakat lanjut usia mendapat bantuan senilai Rp65 juta, penyandang disabilitas Rp76 juta, dan anak yatim piatu terpapar COVID-19 sebesar Rp15 juta.
Bantuan itu disalurkan secara simbolis oleh Kemensos dalam kegiatan penyerahan bantuan sosial pada acara kunjungan kerja reses Anggota Komisi VIII DPR Dapil Sulteng Matindas J Rumambi, berlangsung di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Nipotowe, Desa Kalukubula, Kabupaten Sigi, Selasa.
Mohamad Irwan mengatakan sesuai Peraturan Menteri Sosial Nomor 16 tahun 2020, atensi merupakan layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas atau residensial melalui kegiatan dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, perawatan sosial atau residensial melalui kegiatan dukungan pemenuhan kebutuhan layak, perawatan sosial dan/atau pengasuhan anak, dukungan keluarga, terapi fisik, terapi psikososial, terapi mental spiritual, pelatihan vokasional, pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi sosial serta dukungan aksesibilitas.
Karena itu, sebut dia, bantuan atensi dari Kemensos bertujuan untuk mengurangi beban keluarga penerima manfaat. Olehnya, harus diberikan kepada keluarga yang benar-benar berhak menerima.
"Kedepannya bantuan ini akan menjadi pendorong bagi masyarakat dan pemerintah untuk lebih giat berusaha untuk memakmurkan daerah kita," ujarnya.
Mohamad Irwan mengimbau kepada penerima manfaat untuk menggunakan bantuan tersebut sebaik mungkin untuk pemenuhan kebutuhan, dalam rangka menopang percepatan pembangunan kesejahteraan.
"Saya berpesan bantuan ini dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat, jangan dilihat besar kecilnya bantuan yang diberikan, akan tetapi yang penting adalah, niat dan tujuan kita guna meringankan beban produktif," katanya.
"Saya berharap dengan bantuan atensi dapat disalurkan tepat sasaran kepada keluarga penerima manfaat, yang benar-benar layak menerima," kata Mohamad Irwan di Sigi, Selasa.
Kementerian Sosial menyalurkan bantuan atensi senilai Rp525 juta untuk Provinsi Sulteng. Mohamad Irwan menguraikan, di Kabupaten Sigi bantuan atensi sejumlah Rp157 juta. Untuk komponen masyarakat lanjut usia mendapat bantuan senilai Rp65 juta, penyandang disabilitas Rp76 juta, dan anak yatim piatu terpapar COVID-19 sebesar Rp15 juta.
Bantuan itu disalurkan secara simbolis oleh Kemensos dalam kegiatan penyerahan bantuan sosial pada acara kunjungan kerja reses Anggota Komisi VIII DPR Dapil Sulteng Matindas J Rumambi, berlangsung di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Nipotowe, Desa Kalukubula, Kabupaten Sigi, Selasa.
Mohamad Irwan mengatakan sesuai Peraturan Menteri Sosial Nomor 16 tahun 2020, atensi merupakan layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas atau residensial melalui kegiatan dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, perawatan sosial atau residensial melalui kegiatan dukungan pemenuhan kebutuhan layak, perawatan sosial dan/atau pengasuhan anak, dukungan keluarga, terapi fisik, terapi psikososial, terapi mental spiritual, pelatihan vokasional, pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi sosial serta dukungan aksesibilitas.
Karena itu, sebut dia, bantuan atensi dari Kemensos bertujuan untuk mengurangi beban keluarga penerima manfaat. Olehnya, harus diberikan kepada keluarga yang benar-benar berhak menerima.
"Kedepannya bantuan ini akan menjadi pendorong bagi masyarakat dan pemerintah untuk lebih giat berusaha untuk memakmurkan daerah kita," ujarnya.
Mohamad Irwan mengimbau kepada penerima manfaat untuk menggunakan bantuan tersebut sebaik mungkin untuk pemenuhan kebutuhan, dalam rangka menopang percepatan pembangunan kesejahteraan.
"Saya berpesan bantuan ini dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat, jangan dilihat besar kecilnya bantuan yang diberikan, akan tetapi yang penting adalah, niat dan tujuan kita guna meringankan beban produktif," katanya.