Lokakarya Apeksi di Palu angkat tema pengurangan risiko bencana

id Apeksi, Pemkotpalu, Sulteng, walikotapalu, Hadianto Rasyid

Lokakarya Apeksi di Palu  angkat tema pengurangan risiko bencana

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu mengatakan lokakarya Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) komisariat wilayah VI diselenggarakan di ibu kota Sulawesi Tengah nanti mengangkat tema pengurangan risiko bencana sebagai upaya mengingatkan ketahanan kota.
 
"Diskusi yang dibangun antarpemerintah daerah nanti menyamakan persepsi dalam rangka memajukan pembangunan kota, salah satunya memperhatikan aspek kebencanaan," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu, Selasa.
 
Ia menjelaskan agenda Apeksi kali ini, memilih Kota Palu sebagai tuan rumah dalam membahas sejumlah hal penting menyangkut ruang lingkup pemerintah, baik dari segi implementasi kebijakan, regulasi dan hal yang bersifat sentral lainnya.
 
Menurutnya, isu kebencanaan diangkat dalam pertemuan nanti penting di diskusikan karena wilayah Indonesia rawan bencana alam sehingga perlu dilakukan langkah strategi guna meminimalisir dampak.
 
"Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada tanggal 13-15 Juli 2022. Persiapan agenda ini sedang berproses," ujar Hadianto.
 
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Palu Muh Akhir Armansyah menjelaskan, agenda utama pertemuan kepala daerah hanya difokuskan pada diskusi pengurangan risiko bencana.
 
Tema besar ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penyelenggara pemerintahan di masing-masing daerah agar lebih meningkatkan ketangguhan kota lewat program pembangunan dengan mengedepankan aspek kebencanaan, diperkuat regulasi daerah sebagai pengikat supaya kegiatan pembangunan dilakukan berbagai pihak merujuk pada kebijakan pemerintah.
 
"Palu sudah mengalami bencana alam dahsyat 2018, pengalaman ini dibagikan dalam ruang diskusi untuk menjadi bahan pertimbangan bagi daerah lain dalam memperkuat eskalasi pengembangan kota," tutur Akhir.
 
Ia menambahkan, ada pun rangkaian kegiatan tambahan yakni kunjungan peserta ke lokasi eks likuefaksi yang dipusatkan di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat pada Kamis (14/7).
 
"Pemilihan Kelurahan Balaroa sebagai tempat kunjungan karena di wilayah itu dapat dijangkau sekaligus lokasi likuefaksi dan hunian tetap (huntap) korban bencana," demikian Akhir.