Pemkab Sigi gencar bangun ketangguhan warga hadapi bencana

id Pengurangan risiko bencana,Andi ilham,Pemkab sigi,Yayasan pusaka,Bencana sigi,Penanggulangan bencana sigi

Pemkab Sigi  gencar bangun ketangguhan warga hadapi bencana

Asisten Bidang Pemerintahan Pemkab Sigi Andi Ilham menyampaikan sambutan pada lokakarya pembangunan budaya ketangguhan, di Palu, Rabu (21/9/2022). (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menggencarkan membangun ketangguhan warga menghadapi bencana, sebagai bentuk upaya pengurangan risiko bencana.

Asisten Bidang Pemerintahan Pemkab Sigi Andi Ilham, di Palu, Rabu, mengemukakan Pemkab Sigi melibatkan para pihak dalam melakukan pengurangan risiko bencana melalui pembangunan kapasitas masyarakat untuk membentuk ketangguhan warga hadapi bencana.

"Penanggulangan dan pengurangan risiko bencana menjadi prioritas pembangunan, yang dalam teknis pelaksanaannya melibatkan para pihak," kata Andi Ilham.

Ilham menyebut pembangunan ketangguhan warga hadapi bencana sangat penting dilakukan seiring dengan Sigi rentan terhadap bencana alam banjir bandang, longsor dan gempa bumi serta likuefaksi.

Kerentanan itu, ujarnya, menuntut pemerintah dan semua pihak untuk bekerja sama melakukan pengurangan risiko bencana.

"Pengurangan dan penanggulangan dampak bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab dan urusan kita bersama," katanya.

Ilham menyebut salah satu pihak yang bekerja sama dengan Pemkab Sigi dalam pengurangan risiko bencana yaitu Yayasan Pusat Advokasi Anak (Pusaka) Indonesia, Swiss Solidarity, Caritas Switzerland, Kemensos, dan Imunitas.

Lewat kerja sama itu, ujarnya, Pemkab Sigi bersama multi pihak tersebut melaksanakan lokakarya pembangunan budaya ketangguhan warga.

Caritas Switzerland menggandeng Pemkab Sigi, Kemensos, Swiss Solidarity dan Yayasan Pusaka Indonesia melaksanakan program ketahanan risiko bencana di Sigi sejak Oktober 2020 dan berakhir pada September 2022.

Dalam rentan waktu tersebut, KSB/forum pengurangan risiko bencana di 24 desa di Kecamatan Dolo Barat dan Dolo Selatan berhasil dibentuk, diikutkan dengan pelatihan dasar pengurangan risiko bencana di 24 desa melibatkan 692 laki - laki dan 311 perempuan.

Caritas juga memfasilitasi pembentukan kajian risiko bencana, pembuatan peta risiko bencana, penyusunan rencana aksi, pembuatan sistem peringatan dini banjir, perencanaan evakuasi, perencanaan kontigensi, peningkatan kapasitas organisasi desa dan terakhir simulasi evakuasi mandiri di tingkat Kecamatan Dolo dan Dolo Selatan yang melibatkan KSB dan warga berlangsung di Pesaku.