Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi kekeringan akibat musim kemarau yang melanda wilayah Lambanapu dan sekitarnya di Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
"Wilayah Lambanapu dan sekitarnya mulai mengalami hari tanpa hujan antara 21-30 hari sehingga lebih berpotensi dilanda kekeringan," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II NTT Rahmattulloh Adji di Kupang, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan pemantauan hari tanpa hujan (HTH) Dasarian I Mei 2023 di wilayah NTT yang diperbaharui per 10 Mei.
Adji menjelaskan, pada Dasarian I, umumnya wilayah NTT mengalami HTH dengan kategori menengah (11-20 hari). Hanya satu wilayah yaitu di Lambanapu dan sekitarnya di Kabupaten Sumba Timur mengalami HTH panjang atau tidak diguyur hujan selama 21-30 hari.
Kondisi HTH panjang ini, kata dia, berpotensi menimbulkan kekeringan sehingga langkah antisipasi perlu dilakukan warga setempat seperti mulai mengemat pemakaian air bersih agar kebutuhan bisa tercukupi selama musim kemarau.
Para petani, kata dia, juga perlu mencermati potensi ancaman kekeringan agar bisa menentukan tanaman yang cocok atau tidak membutuhkan banyak air untuk ditanam selama musim kemarau.
Adji mengatakan, kondisi wilayah yang lebih kering juga berisiko tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan sehingga perlu diwaspadai warga dengan menghindari aktivitas yang dapat memicu titik api.
Ia menyebutkan tindakan yang perlu dihindari seperti membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar, membuang puntung rokok di area terbuka yang terdapat tumpukan dedaunan kering.
Adji menyarankan warga agar terus memantau perkembangan informasi musim dari BMKG sebagai referensi untuk melakukan langkah-langkah antisipasi guna meminimalisir dampak atau kerugian selama musim kemarau.