Disbud gencarkan promosi Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalit

id Disbud Sulteng,Negeri seribu megalit,Sulawesi Tengah,Kabupaten Poso

Disbud gencarkan promosi Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalit

Arsip foto - Pengunjung mengambil gambar saat berwisata di Situs Megalit Pokokea, Desa Hanggira, Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (21/3/2021). (ANTARA/Basri Marzuki)

Palu (ANTARA) - Dinas Kebudayaan (Disbud) Sulawesi Tengah terus menggencarkan upaya untuk mempromosikan dan memperkenalkan Sulawesi Tengah sebagai provinsi dengan Negeri Seribu Megalit yang merupakan warisan cagar budaya daerah itu. 
 


"Ini merupakan bentuk komitmen dari Bapak Gubernur menjadikan kawasan megalit sebagai salah satu sektor penunjang pariwisata yang ada di Sulawesi Tengah," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan Sulteng Rachman Ansyari di Palu, Senin. 


 


Ia mengemukakan bahwa Sulawesi Tengah memiliki cagar budaya yang berbeda dari provinsi lain, yakni kawasan seribu megalit yang tersebar di Kabupaten Poso. 


 


Saat ini, kata dia, kawasan negeri seribu megalit menjadi salah satu fokus utama pemerintah provinsi untuk dikembangkan menjadi ikon objek pariwisata daerah itu. 


 


Dia mengatakan, salah satu bentuk upaya yang dilakukan adalah pihaknya akan menggelar Festival Tampolore pada tanggal 16-18 Juni mendatang. 


 


Festival itu, menurut dia, merupakan kerja sama antara Dinas Kebudayaan dengan Komunitas Relawan Orang dan Alam (Roa) untuk mempromosikan serta mempublikasikan kawasan megalit yang berada di Lembah Bada, Lembah Behoa dan Lembah Pekurehua. 


 


Mengangkat tema 'Merajut Tradisi, Melestarikan Hutan untuk Masa Depan yang Adil untuk Penghidupan yang Berkelanjutan', festival tersebut bertujuan untuk melestarikan hutan alam dan juga melestarikan nilai-nilai budaya yang tersebar di Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Poso dan Sigi. 


 


Festival tersebut nantinya akan menampilkan perayaan - perayaan adat istiadat, pameran produk kebudayaan lokal dan pertunjukan kesenian.


 


"Hal ini merupakan yang harus kami sampaikan ke masyarakat bahwa Sulawesi Tengah memiliki kebanggaan sendiri, tidak hanya kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Poso tapi seluruh masyarakat di provinsi ini," katanya. 


 


Dia mengharapkan, Festival Tampolore dalam rangka mempublikasikan serta melestarikan warisan budaya dapat di kurasi untuk mengikuti pekan kebudayaan nasional oleh tim kelompok kerja (pokja) Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.