FKPT-Kemenag Sulteng sinergi tingkatkan kompetensi penceramah

id Fkpt Sulteng,Kemenag Sulteng,Radikalisme,Terorisme,Kompetensi Penceramah

FKPT-Kemenag Sulteng sinergi tingkatkan kompetensi penceramah

Ketua FKPT Sulteng Muhd Nur Sangadji menyampaikan materi pada lokakarya peningkatan kompetensi penceramah Agama Islam, di Palu, Ahad (18/6/2023). (ANTARA/HO-Hasbi Kanwil Kemenag Sulteng)

Palu (ANTARA) - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tengah bersinergi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulteng meningkatkan kompetensi penceramah di daerah itu.

"Sinergi multi pihak menjadi kata kunci dalam optimalisasi pencegahan radikalisme," kata Ketua FKPT Provinsi Sulteng Doktor Muhd Nur Sangadji, di Palu, Ahad.

Kemenag Sulteng melaksanakan kegiatan pembinaan penceramah Agama Islam dalam bentuk lokakarya peningkatan kompetensi penceramah, berlangsung di Kota Palu, 17 - 19 Juni 2023.

Kemenag melibatkan FKPT Sulteng dalam kegiatan tersebut yang diikuti kurang lebih 30 penceramah se-Sulteng.

Nur Sangadji mengemukakan bahwa pembinaan kompetensi penceramah, merupakan salah satu pendekatan lunak yang harus terus digencarkan dalam upaya pencegahan tumbuh dan berkembangnya faham intoleransi, radikalisme dan terorisme.

Melalui kegiatan tersebut, ujar dia, para dai atau penceramah diharapkan menjadi ujung tombak di masyarakat dalam pencegahan radikalisme melalui pesan - pesan dakwah.

"Karena dai atau penceramah adalah tokoh panutan masyarakat, yang memiliki peran strategis dalam pembinaan masyarakat dan umat beragama," kata dia.

Berkaitan dengan itu, Ketua Panitia Kegiatan Peningkatan Kompetensi Penceramah Agama Islam Kanwil Kemenag Sulteng, Sofyan Arsyad mengemukakan bahwa penceramah yang berkompeten diperlukan dalam rangka optimalisasi pembinaan umat melalui pendekatan moderasi beragama sebagai implementasi dari Islam rahmatan lil alamin dalam bingkai NKRI.

Peningkatan kompetensi penceramah dengan pendekatan moderasi beragama, ujar dia, diikutkan dengan pengenalan ciri gerakan kelompok radikalisme, sehingga penceramah di dalam dakwah, dapat menyampaikan kepada umat tentang ciri tersebut.

"Sehingga umat bisa mengetahui dan mengantisipasi serta menghindari faham radikalisme," ungkap Sofyan yang menjabat sebagai Sub Koordinator Penerangan Agama Islam dan Sistem Informasi Kanwil Kemenag Sulteng.

"Dalam hal ini, Kanwil Kemenag Sulteng melibatkan FKPT sebagai perpanjang atau mitra BNPT di Sulteng untuk mengenalkan ciri radikalisme," sebutnya.

Di samping mengenalkan ciri radikalisme, ia mengatakan, dalam pelatihan tersebut para dai juga diberikan materi tentang ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan.

"Oleh karena itu diharapkan terjadi peningkatan kompetensi dai dari aspek materi dan wawasan, serta metodologi dakwah," ungkapnya.

Selain FKPT Sulteng, Kemenag Sulteng juga melibatkan PWNU Sulteng, FKUB Sulteng, ISNU Sulteng, serta akademisi, dalam kegiatan peningkatan kompetensi penceramah Agama Islam.

Kemenag Sulteng libatkan FKPT Sulteng dalam lokakarya peningkatan kompetensi penceramah Agama Islam, di Palu, Ahad (18/6/2023). (ANTARA/HO-Hasbi Kanwil Kemenag Sulteng)