PKK Bangkep dan P3AP2KB sinergi perkuat penanganan stunting

id pkk bangkep,pemkab bangkep,wahyuningsih ,stunting bangkep,anak stunting,lokus stunting

PKK Bangkep dan P3AP2KB sinergi perkuat penanganan stunting

Foto bersama TP-PKK Bangkep dengan masyarakat di desa. (ANTARA/HO-Dinas Kominfo Kabupaten Bangkep)

Bangkep, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) bersinergi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) memperkuat penanganan stunting berbasis desa.

"Masalah stunting adalah masalah kesehatan yang berkaitan langsung dengan kualitas hidup manusia. Ini adalah masalah kemanusiaan, sehingga harus menjadi perhatian semua komponen," ucap Ketua TP-PKK Kabupaten Bangkep, Wahyuningsih, di Bangkep, Selasa.

Menurut hasil Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) berbasis aplikasi elektronik, angka kasus stunting di Banggai Kepulauan pada 2019 tercatat 22,6 persen naik menjadi 23 persen pada 2020.

Kemudian angka kasus stunting di Banggai Kepulauan menurun menjadi 21,54 persen pada 2021, tetapi naik lagi menjadi 21,87 persen pada 2022.

Wahyuningsih mengemukakan bahwa stunting menjadi satu problem serius yang dihadapi oleh pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan.

Hal itu karena, stunting tidak hanya berdampak secara fisik dalam tumbuh kembang anak, melainkan berdampak terhadap intelektual generasi muda dalam tumbuh kembangnya.

"Hal ini menjadi tantangan dalam penyiapan generasi muda yang unggul di masa mendatang," sebutnya.

Oleh karena itu, TP-PKK bersama P3AP2KB Kabupaten Banggai Kepulauan turun langsung ke desa - desa yang menjadi lokasi fokus penanganan stunting, untuk melakukan pemberian gizi kepada masyarakat.

Terdapat lima desa lokasi fokus penanganan stunting yang diintervensi oleh PKK bersama P3AP2KB. Lima desa itu terdiri dari Desa Tobungku jumlah anak stunting 12 orang dan tiga orang ibu hamil. Kemudian, Desa Peley dengan anak rentan stunting berjumlah 10 orang dan ibu hamil empat orang.

Selanjutnya, Desa Bolonan terdapat satu anak rentan stunting dan ibu hamil lima orang, Desa Sampaka terdapat 11 anak rentan stunting dan tiga ibu hamil, serta Desa esa Bangpanga dengan jumlah anak rentan stunting  sebanyak 17 orang dan lima ibu hamil.