Pemprov Sulteng: 81 hektar kawasan pangan di Donggala telah bersih
Palu (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan sekitar 81 hektare lahan Kawasan Pangan Nusantara (KPN) di Desa Talaga, Kabupaten Donggala telah dibersihkan dan siap ditanami komoditas pertanian.
"81 hektare telah dibersihkan adalah lahan KPN yang diredistribusi untuk masyarakat Desa Talaga, Kecamatan Dampelas. Lahan itu di manfaatkan untuk pertanian," kata Tenaga Ahli Gubernur Sulteng Ridha saleh di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan, lahan diredistribusi kepada masyarakat di tiga desa sekitar kawasan pangan seluas 400 hektare untuk warga Desa Talaga, Desa Kambayang dan Desa Sabang dari total luas Kawasan Pangan Nusantara 1.123 hektare di Donggala sebagai upaya Pemprov Sulteng menjadi salah satu daerah penyuplai bahan pangan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Setelah diresmikan Wakil Presiden pada 2023, saat ini masyarakat mulai memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam. Komoditas yang sudah di tanam yakni jagung dan kacang tanah. Pembersihan lahan oleh masyarakat setempat di bantu TNI," ujarnya.
Merespon hal itu, katanya, Pemprov Sulteng menginstruksikan segera menanam sejumlah komoditas pertanian, selain itu pemerintah juga membuka sekolah lapangan petani, penyuluh pertanian bertindak sebagai mentor.
Sekolah lapangan petani didedikasikan untuk membangun profesionalisme petani, menjaga dan memaksimalkan produksi serta kualitas tanaman yang di kembangkan.
"Di agendakan kunjungan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura ke kawasan pangan pada Selasa (9/1). Dalam kunjungan nanti, gubernur akan menanam cabai dengan lahan 1 hektare, kemudian jagung dan kacang tanah masing-masing seluas 2 hektare, sekaligus meresmikan sekolah lapangan petani diikuti 100 orang. Ini bentuk komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) meningkatkan pertanian," tutur Ridha.
Ia mengemukakan, di kawasan pangan berbagai komoditas akan di tanam petani setempat, baik komoditas tanaman pangan maupun hortikultura, termasuk sistem pertanian terintegrasi dengan peternakan maupun perikanan dan kawasan ini juga dapat menjadi percontohan bagi daerah lain yang membangun kawasan pangan.
"Infrastruktur penunjang terus ditingkatkan, diantaranya jalan utama masuk ke kawasan pangan telah teraspal, jalan blok. Selain itu telah tersedia dua bak penampung untuk mengairi sekitar 200 hektare lahan pertanian, termasuk bangunan untuk tempat diskusi petani," kata dia.