Jakarta (ANTARA) - Indonesia AirAsia meraih pendapatan Rp6,62 triliun pada 2023 atau meningkat 75,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
"Seiring Indonesia AirAsia masih melanjutkan pemulihan kinerjanya dari pandemi, sebagian besar pendapatan berasal dari operasi penerbangan, di mana penjualan tiket kursi pesawat memberikan kontribusi sebesar Rp5,63 triliun, diikuti oleh pendapatan dari bagasi sebesar Rp731,74 miliar," kata Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine Sinaga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Selain itu, pendapatan juga berasal dari layanan penerbangan sebesar Rp125,85 miliar, kargo Rp44,26 miliar, dan carter Rp14,08 miliar.
Indonesia AirAsia mencatat operasi penerbangan di Denpasar menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp2,63 triliun, diikuti oleh Jakarta senilai Rp2,58 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat angka Rp784 miliar dan Rp624 miliar.
Meskipun terjadi kenaikan harga bahan bakar serta biaya perbaikan dan pemeliharaan, Indonesia AirAsia menyatakan masih menghasilkan pendapatan.
"Manajemen Indonesia AirAsia sedang aktif dalam memperoleh sumber pendanaan melalui beberapa skema potensial. Selain itu, manajemen Indonesia AirAsia juga aktif mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan kelangsungan operasional perusahaan," kata Veranita.
Hingga saat ini, kata dia, operasional penerbangan Indonesia AirAsia berjalan lancar melayani pengangkutan penumpang dan barang tanpa gangguan, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.
Indonesia AirAsia juga berkomitmen untuk terus meningkatkan strategi keberlanjutan dan kelangsungan perusahaan. Langkah strategis tersebut tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga turut membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas industri penerbangan di tanah air.
Per Maret 2024, Indonesia AirAsia melayani 33 rute, termasuk 12 rute domestik dan 21 rute internasional. Tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) meningkat 14 persen dari 73 persen pada kuartal I 2023 menjadi 87 persen pada kuartal I 2024.
Kemudian, tingkat keterisian penumpang (load factor) pada kuartal I 2024 tercatat sebesar 83 persen, meningkat 2 persen dari kuartal I 2023. Berikutnya, jumlah penerbangan selama kuartal I 2024 tercatat sebanyak 10.874 penerbangan meningkat sebesar 30 persen dari kuartal I 2023.
Sementara, total penumpang tercatat sebanyak 1,63 juta atau meningkat sebesar 33 persen dari kuartal I 2023.
Berita Terkait
Hujan disertai petir mengguyur mayoritas kota besar Indonesia
Rabu, 4 Desember 2024 9:40 Wib
Presiden putuskan Indonesia masuk blok ekonomi guna kepentingan bangsa
Selasa, 3 Desember 2024 9:22 Wib
AP Indonesia turunkan biaya pelayanan penumpang 50 persen
Senin, 2 Desember 2024 15:09 Wib
IMIP salurkan beasiswa untuk ratusan mahasiswa di Indonesia
Senin, 2 Desember 2024 11:19 Wib
KP2MI dampingi PMI bertemu keluarganya usai putus komunikasi 37 tahun
Minggu, 1 Desember 2024 12:19 Wib
BMKG perkirakan cuaca sebagian besar wilayah Indonesia diguyur hujan
Minggu, 1 Desember 2024 10:19 Wib
Sejumlah kota besar di Indonesia diprakirakan diguyur hujan
Sabtu, 30 November 2024 12:26 Wib
Sinergi kunci penting perkuat pertumbuhan ekonomi nasional
Sabtu, 30 November 2024 12:20 Wib