Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Musliar Kasim mengatakan membangun budaya bersih di sekolah bukanlah hal yang mudah karena perbedaan latar belakang dari para murid.
"Membangun budaya bersih tidaklah mudah. Jadi kami berterimakasih kepada PT Sinar Sosro yang mengadakan program sekolah sehat," ujar Musliar dalam acara pemberiaan penghargaan Sekolah Sehat Sosro di Jakarta, Rabu.
Musliar mengatakan program yang merupakan bagian dari "Corporate Social Responbility" dari PT Sinar Sosro, itu sangat bermanfaat karena tidak hanya membangun secara fisik tapi juga menanamkan budaya bersih kepada anak-anak sekolah.
"Jadi tidak hanya sebulan dua bulan, tapi program ini berlangsung selama tiga tahun," ujar dia.
Presiden Direktur PT Sinar Sosro, Joseph S Sosrodjojo, mengatakan awalnya pihak Sinar Sosro hanya ingin membenahi kantin sekolah.
"Tapi ternyata kantin sehat saja tidak cukup. Perlu adanya penanaman budaya bersih. Program ini berlangsung berkesinambungan," kata Joseph.
Ketua Tim Kurikulum Sekolah Sehat Sosro, Baedowi, mengatakan terdapat beberapa indikator sekolah sehat seperti bersih, sehat, rindang, adanya program kesehatan sekolah, apotek hidup, dan lainnya.
"Kami memberikan seminar sebanyak tiga kali. Tujuannya untuk membangun visi mengenai sekolah sehat," ujar Baedowi.
Dalam acara tersebut, juga diberikan penghargaan Sekolah Sehat Sosro kepada tiga sekolah yakni SDN 11 Mataram, SMPN 3 Rangkasbitung, dan SMKN 01 Mempawah. (I025/SKD)
Membangun Budaya Bersih Tidak Mudah
Membangun budaya bersih tidaklah mudah. Jadi kami berterimakasih kepada PT Sinar Sosro yang mengadakan program sekolah sehat," ujar Musliar