Palu, (antarasulteng.com) - Provinsi Sulawesi Tengah mengirimkan 24 perwakilan untuk menjadi peserta Musabaqah Qira`atil Kutub (MQK) tingkat Nasional, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara, Jawa Tengah, awal Desember 2017 ini.
Peserta tersebut berasal dari tujuh Ponpes yang sudah terseleksi dari MQK tingkat Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu di Kota Palu.
"Jaga kepercayaan diri dan ahlak saat tiba di arena lomba nanti," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulteng, Abdullah Latopada saat pelepasan kafilah lomba di Palu, Selasa (28/11) malam.
Kakanwil berpesan, agar peserta lomba terus belajar, jangan rendah diri, tetap dengan akhlakul Karimah serta memberikan contoh sebagai santri yang baik.
"Karena kalian ini mewakili Sulteng sekaligus mewakili Ponpes masing-masing," pesan Kakanwil.
Kata dia, ajang kompetisi tersebut sebagai pembinaan bagi santri, yang muncul sesudah zaman reformasi.
Hal tersebut diawali dengan munculnya anak pesantren pertama menjadi presiden, yaitu KH. Abdul Rahman Wahid.
Sejak saat itu, pertama kali Ponpes mendapatkan tempat dan menjadi perhatian oleh pemerintah, serta sampai hari ini sebagai bentuk kepedulian, dimana anak-anak Ponpes diuji kemampuannya dengan melakukan satu lomba.
"Tentu Qiraatil Kutub hasil belajar kita di Ponpes," tambahnya.
Ajang-ajang seperti itu kata Kakanwil dilakukan agar Indonesia tidak kehilangan ulama, karena menurutnya Santri disiapkan untuk menjadi seorang ulama intelektual sekaligus cendekiawan atau ilmuan. Tentunya ilmuan yang memahami agama.
"Inilah model pesantren yang akan diciptakan ke depan. Tidak hanya menguasai buku kuning akan tetapi dia harus mampu menjadi ilmuan yang bisa memahami zaman teknologi," tutup Kakanwil.
Dari sejumlah bidang yang dipertandingkan, Sulteng hanya mengikuti tiga diantaranya, yakni Ula, Wusta dan Ulya.
Berikut yang akan adu kemampuan di Bidang Ula, Muhmmad Ali Abdun (Tauhid), Moh. Rafli (Tarekh), Moh. Refi Rifaldi (Nahwu) dan Annisa Pangestuti (Nahwu).
Bidang Wusta, Raguan Aljufri (Ushul Fiqh), Rugaiyah Aljufri (Hadits), Moh. Fadli (Tafsir), Rizhianti (Nahwu), Lusyana (Akhlak), Iksan Saputera (Nahwu), Ainun Mardiyah (Tafsir), Khusni Sonia (Fiqhi), Wanda Anggraeni (Balaghah), Edi Lukito (Akhlak), Moh. Arik Ilham (Tarekh), Moh. Refi Fahrozi (Fiqh), dan Andi Ismah Khairunnisa (Tarekh).
Sementara Bidang Ulya ada nama Andiman Muflih (Ilmu Tafsir), Moh. Rifat Zulfan (Akhlak), Abdul Waris (Tarekh), Moh. Fahri Hidayat (Nahwu), Ridha Amaliah (Nahwu), Zelya Nadia (Akhlak).
Dari beberapa kategori yang diikuti, Sulteng optimis bisa meraih hasil yang baik dicabang lomba Ushul Figh, santri atas nama Raguan Aljufri, putri Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri asal Ponpes Madinatul Ilmi Dolo. (skd)
Berita Terkait
FTIK UIN Palu gandeng Kemenag Sigi optimalkan penyuluhan agama
Selasa, 24 Mei 2022 16:20 Wib
Katib Syuriah Sulteng sebut PBNU butuh pemimpin futuristik
Rabu, 20 Oktober 2021 15:05 Wib
Kakanwil Kemenag Sulteng Abdullah Latopada dimutasi ke IAIN Kendari
Senin, 9 April 2018 17:26 Wib
Kemenag Sulteng : Alkhairaat berkontribusi dalam pembangunan di Sigi
Minggu, 25 Maret 2018 9:51 Wib
Perempuan punya empat peran penting dalam keluarga
Rabu, 10 Januari 2018 7:05 Wib
Kemenag Himbau Bamag Bangun Toleransi Internal Kristen
Kamis, 30 November 2017 5:01 Wib
Kemenag: Pemuda Harus Maknai Kerukunan Umat Beragama
Minggu, 29 Oktober 2017 18:00 Wib
Operator KUA Diminta Ikuti Perkembangan Teknologi
Selasa, 12 September 2017 8:30 Wib