Palu (Antaranews Sulteng) - Arus lalulintas di jalan trans Sulawesi menuju dan keluar Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, macet total sejak tujuh jam terakhir karena tertutup aksi demo masyarakat Kecamatan Tawaeli.
Ratusan kendaraan yang akan menuju Kota Palu dari arah Parigi di sebelah timur dan Tolitoli di sebelah utara serta dari arah Kota Palu menuju ke Parigi dan Tolitoli menumpuk sejak pukul 09.00 Wita, Senin.
Antrean kendaraan dari arah Parigi ke Kota Palu sudah mencapai hampir lima kilometer, sedangkan dari arah Tolitoli sekitar tiga kilometer, sementara dari arah Kota Palu sekitar dua kilometer.
Para penumpang mobil yang kebanyakan perempuan dan anak-anak mengaku sangat resah bahkan jengkel dan tidak sdikit yang mengumpat dengan aksi unjuk rasa masyarakat yang seolah tidak menghiraukan kepentingan masyarakat luas tersebut.
Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said dan Kapolres Palu serta sejumlah pejabat lainnya terus berupaya bernegosiasi dengan ratusan pengunjuk rasa untuk membuka jalan tersebut agar atus lalulintas bisa mengalir, namun hingga pukul 15.30 Wita belum juga berhasil.
Massa pendemo masih memenuhi jalan raya dekat jembatan Tawaeli dan melakukan blokade jalanan dengan memasang palang kayu di tengah jalan.
Demo tersebut terkait tuntutan masyarakat dari sejumlah kelurahan di Kecamatan Tawaeli agar perusahaan pengelola pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mpanau meratakan tumpukan limbah B3 ke dalam areal PLTU karena sangat membahayakan warga sekitar.