Parigi Moutong siapkan BLK jadi ruang isolasi penanganan COVID-19

id Corona, pemkab parimo, dprd parimo, parigi moutong

Parigi Moutong siapkan BLK jadi ruang isolasi penanganan COVID-19

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Ardi kadir. (ANTARA/Moh Ridwan)

Parigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyiapkan gedung Balai Pendidikan dan Latihan (Diklat) dan Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah daerah setempat untuk menjadi penunjang ruang isolasi penanganan wabah COVID-19 di kabupaten itu.

"Kami sudah siapkan dua ruangan isolasi penunjang masing-masing di gedung Balai Diklat dan BLK untuk penanganan wabah birus corona," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong Ardi Kadir, di Parigi, Senin.

Penyediaan dua ruang isolasi di luar gedung rumah sakit itu sebagai bentuk kesiapsiagaan Gugus Tugas Pemkab Parigi Moutong untuk antisipasi penanggulangan wabah virus corona, meskipun di daerah itu belum ada warga yang terkonfirmasi positif COVID_19.

Ruang isolasi disediakan pemerintah daerah setempat itu dengan memanfaatkan gedung BLK di Desa Tibu, Kecamatan Tinombo guna melayani masyarakat di wilayah bagian utara, dan gedung Balai Diklat di Kecamatan Parigi untuk melayani masyarakat wilayah tengah hingga selatan kabupaten tersebut.

"Berdasarkan kajian medis oleh dokter bahwa kedua gedung tersebut layak digunakan untuk tempat ruang isolasi pasien COVID-19 karena letaknya jauh dari pemukiman warga," ujar Ardi.

Menurut dia, justru dengan adanya ruang isolasi itu juga masyarakat lebih berhati-hati dan tetap waspada, namun tidak panik menghadapi ancaman COVID-19.

Untuk menunjang pengoperasian ruang isolasi, pemerintah akan membangun Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL), termasuk renovasi sejumlah ruangan yang digunakan untuk ruang isolasi.

"Diharapkan dua gedung ini maksimal untuk perawatan pasien jika sewaktu-waktu ada warga terinfeks virusi corona. Mudah-mudahan hal itu tidak terjadi," kata dia menambahkan.

Ketua DPRD Parigi Moutong Sayutin Budianto menjelaskan, relalokasi anggaran untuk penanganan dan penanggulangan wabah COVID-19 di kabupaten itu berkisar Rp23 miliar dari APBD tahun 2020 untuk melengkapi sejumlah kebutuhan perlengkapan medis.

Sayutin mengemukakan, empat kebutuhan prioritas penanganan wabah virus corona di kabupaten itu, yakni alat pelindung diri (APD), ventilator ruang isolasi serta logistik di posko pemeriksaan kesehatan wilayah-wilayah perbatasan, termasuk alat tes cepat.

"Tenaga medis saat ini membutuhkan sekitar 2.000 lembar APD, dan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong sudah menganggarkan untuk belanja barang dan jasa penanggulangan wabah corona tersebut," katanya.

Data sementara yang dirilis Pemkab Parigi Moutong mencatat 36 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 17 orang di antaranya sudah sehat, serta satu orang berstatus PDP.