Mahasiswa Stimik hibahkan alat informasi kebakaran ke Pemkot Palu

id damkar, sudaryano lamangkona, informasi kebakaran, kebakaran, pemkot palu, sulteng

Mahasiswa Stimik hibahkan alat informasi kebakaran ke Pemkot Palu

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu, Sudaryano R Lamangkona. ANTARA/Moh Ridwan

Dalam waktu dekat kami akan uji coba alat ini setelah penyerahan nant
Palu (ANTARA) - Mahasiswa Stimik Adhiguna menghibahkan sebuah alat informasi kejadian kebakaran kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu, Sulawesi Tengah sebagai upaya mempermudah akses informasi kebakaran.

"Alat ini bernama Automatic Fire Extinguisher Emergency Call (AFE-EC) yang dirancang khusus untuk mengirim sinyal kejadian emergency kepada petugas pemadam kebakaran" kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pemkot Palu Sudaryano R Lamangkona, di Palu, Kamis.

Dia menjelaskan, alat yang dihibahkan tersebut satu unit dan baru diserahkan dua pekan ke depan yang merupakan hasil karya pengembangan teknologi berbasis informasi yang sejak beberapa tahun terakhir dikembangkan oleh mahasiswa perguruan tinggi tersebut.

Rencananya, alat itu akan dikoneksikan dengan sejumlah instansi teknis lainnya seperti Dinas Perhubungan, Maupun Dinas Kesehatan, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat.

"Alat yang mereka ciptakan ini bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah arus informasi kejadian kebakaran dari masyarakat ke petugas piket Pemadam Kebakaran," ucap Sudaryano.

Menurutnya, produk anak bangsa perlu didukung karena dinilai telah berkontribusi membantu tugas pemerintah khususnya dalam penanganan situasi darurat oleh instansi terkait.

Cara kerja sistem teknologi ini, katanya, seperti bel jika tombol merah ditekan sebagai pengirim sinyal maka lampu pada AFE-EC akan berkedip tanda situasi darurat, dan alat tersebut telah dilengkapi Global Positioning System (GPS) atau sistem navigasi yang menunjukkan peta lokasi dimana kejadian itu terjadi.

Ia juga menyarankan, alat pengirim pesan informasi kebakaran lebih dikembangkan agar dapat diakses melalui smartphone, sehingga masyarakat lebih mudah melaporkan kejadian tanpa harus melalui sambungan telepon darurat milik Damkar.

Disamping itu, alat ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah informasi kejadian kebakaran yang bersifat tidak benar, selain itu adanya temuan teknologi berbasis IT, semakin mempermudah dan mempercepat sistem pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Dalam waktu dekat kami akan uji coba alat ini setelah penyerahan nanti," demikian Sudaryano.