Basarnas Palu lanjutkan operasi SAR penumpang kapal yang hilang di Banggai

id Operasi SAR, SAR laut, Banggai, sabuk nusantara, kn SAR, Basarnas Palu, Sulteng, Fatmawati

Basarnas Palu lanjutkan operasi SAR penumpang kapal yang hilang di Banggai

Personel Basarnas sedang memantau perkembangan dari atas KN SAR Bhisma di perairan Teluk Tomini wilayah Kabupaten Banggai pada operasi pencarian seorang penumpang KM Sabuk Nusantara 59 yang melompat ke laut di perairan Banggai, Senin (3/15/2021). ANTARA/HO/Humas Basarnas Palu

Tim SAR gabungan sudah melakukan pencarian dua hari bertutur-turut namun belum berhasil, olehnya di hari ke tiga tim melanjutkan pencarian
Palu (ANTARA) - Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu melanjutkan operasi SAR terhadap seorang penumpang Kapal Sabuk Nusantara 59 yang hilang setelah melompat ke laut pada Kamis (27/5) di Perairan Banggai, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
 
"Tim SAR gabungan sudah melakukan pencarian dua hari bertutur-turut namun belum berhasil, olehnya di hari ke tiga tim melanjutkan pencarian," kata Pejabat Humas Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu Fatmawati, di Palu, Senin.
 
Dia menjelaskan, dari laporan tim di lapangan operasi pencarian korban atas nama Masita Hamsah (41) masih menggunakan Kapal penolong KN SAR Bhisma milik Basarnas dengan metode pencarian paralel di kawasan perairan Teluk Tomini wilayah Banggai.
 
Kegiatan pencarian, KN SAR mengangkut personel tim SAR gabungan dari unsur Basarnas 10 orang, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Pagimana enam personel, UPP Luwuk serta TNI-AL masing-masing satu personel termasuk suami korban dibantu masyarakat setempat.
 
"Luas area pencarian 51,1 nautical mile atau mil laut dengan area penyapuan 82 mil laut. Di harapkan dengan metode ini dapat memberikan titik terang keberadaan korban," ujar Fatma.
 
Dikemukakannya, posisi korban diperkirakan tidak lagi berada di titik kejadian, karena situasinya berada di tengah lautan karena di pengaruhi faktor arus laut.
 
Oleh karena itu, biasanya pada operasi pencarian di laut, tim SAR memperhatikan arah dan kecepatan angin serta arus, sehingga dibutuhkan analisis yang matang dalam menentukan titik operasi selanjutnya.
 
"Dalam misi ini, tim SAR menggunakan peralatan memadai di antaranya satu unit KN SAR Bhisma, kemudian peralatan SAR air, peralatan medis, peralatan evakuasi, Alat Pelindung Diri (APD) COVID-19 dan alat pendukung SAR lainnya guna membatu memudahkan proses pencarian korban," ucap Fatmawati.
 
Dia menambahkan, kondisi cuaca di lapangan mendung dengan kecepatan angin rata-rata 15-18 Knot dan tinggi gelombang diperkirakan 0,5 sampai dengan 1 meter.
 
"Kami berharap operasi SAR hari ketiga bisa membuahkan hasil, dan keluarga korban diharapkan tetap bersabar," demikian Fatmawati.