Morowali Utara (ANTARA) - Bupati Morowali Utara (Morut) dr. Delis Julkarson Hehi menyatakan kegiatan investasi di Morut masih bergairah walaupun masa pandemi COVID-19 belum usia.
Hal itu terlihat jelas dari urutan Kabupaten Morut sebagai daerah dengan realisasi investasi terbesar di Provinsi Sulteng triwulan pertama 2022 menempati urutan dua teratas di bawah Kabupaten Morowali.
"Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulteng, realisasi investasi di Morut pada triwulan I tahun 2022 menembus Rp4,9 triliun. Ini tandanya geliat investasi di Morut masih bergairah," katanya di Kolonodale, Selasa.
Delis menyatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morut membuka pintu yang selebar-lebarnya bagi siapapun yang ingin berinvestasi dan menanamkan modalnya di Morut. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan untuk memudahkan investor lokal maupun luar negeri masuk berinvestasi di Morut.
Asalkan investasi yang masuk harus menjaga daerah itu dari kerusakan lingkungan, berkontribusi meningkatkan perekomian masyarakat lewat pemberian kesempatan kerja bagi warga asli Morut berkontribusi terhadap peningkatan peningkatan perekonomian daerah itu.
"Langkah-langkah itu dilakukan agar nilai investasi Kabupaten Morut terus naik sehingga berimplikasi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daerah,"ujarnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat realisasi investasi pada triwulan I atau periode Januari-Maret 2022 mencapai Rp20 triliun atau tertinggi di kawasan Indonesia timur.
"Slogan 'Semua Bisa Investasi' bukan main-main, ini adalah fakta karena dengan angka ini Sulteng kembali jadi juara realisasi investasi di KTI, khususnya pada triwulan I 2022," kata Gubernur Sulteng Rusdy Mastura di Palu, Senin (16/5).
Ia menjelaskan capaian itu sekaligus mengulang prestasi tahun sebelumnya, yang sukses memuncaki peringkat realisasi investasi se-KTI dengan capaian Rp9,28 triliun.
Hal itu, tentu akan menambah kepercayaan investor untuk datang menanam modal sekaligus menjadi magnet baru dalam dunia investasi di Indonesia.
Tahun ini,katanya,Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menargetkan realisasi investasi Sulteng sebesar Rp53,09 triliun.
Target itu meningkat 67,21 persen dibandingkan 2021 yang hanya Rp31,75 triliun.
Ia mengemukakan hal ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan investasi Indonesia mesti berada di angka Rp1.200 triliun.
"Sulteng diharap mampu berkontribusi Rp53,09 triliun dari target nasional," ujar Rusdy.
Mantan Wali Kota Palu dua periode itu menuturkan, dari capaian triwulan I itu, Sulteng baru memberikan kontribusi 37,71 persen dari total target Rp53,09 triliun.
Realisasi investasi itu diperoleh dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp18,93 triliun atau 95 persen dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp1,9 triliun atau sekitar 5 persen.
"Adapun lima besar kabupaten/kota dengan realisasi tertinggi kali ini yakni Kabupaten Morowali Rp14,021 triliun, Morut Rp4,902 triliun, Poso Rp665,76 miliar, Kota Palu Rp141,73 miliar dan Kabupaten Donggala Rp136,92 miliar," papar Rusdy.