Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah, Hadianto Rasyid mengatakan pembangunan daerah perlu keterlibatan perempuan, baik memberikan sumbang saran maupun sebagai eksekutor dalam pengambil kebijakan.
"Era saat ini sangat terbuka, dan kesempatan kaum perempuan menjajal berbagai sektor pun sangat berpeluang. Di era ini banyak perempuan menduduki jabatan strategis di pemerintahan maupun swasta," kata Hadianto saat menjadi pembicara pada Jambore Kepemimpinan Perempuan Sulawesi Tengah yang dilaksanakan Yayasan Sikola Mombine di Palu, Kamis.
Menurut dia, kesetaraan gender dalam konteks pembangunan sangat memberikan dampak positif terhadap kemajuan daerah, tidak terkecuali di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, dan salah satu contoh wakil wali kota Palu saat ini dari kaum perempuan, begitu juga sekretaris daerah Kota Palu.
Masa kini, kata Hadianto, hampir tidak ada lagi sekat antara laki-laki dan perempuan yang turut berperan aktif dalam pembangunan, sehingga situasi ini sangat tergambar jelas kesetaraan gender secara tidak langsung sebagai wadah pemberdayaan masyarakat.
"Kaum perempuan sangat memberikan pengaruh yang besar kepada perkembangan daerah, bahkan negara sekalipun. Banyak negara besar dalam pencapaiannya dipengaruhi oleh perempuan," ucap Hadianto di hadapan para peserta Jambore Kepemimpinan Perempuan itu.
Ia mengatakan perempuan memiliki peran ganda, di satu sisi mengurus keluarganya, di sisi lain juga bisa mengurus berbagai kegiatan di pemerintahan atau lembaga swasta.
"Di rumah status perempuan tetap sebagai ibu rumah tangga, namun di tempat kerja statusnya bisa sebagai atasan, karyawan/pegawai dan sebagainya. Di sini letak kelebihan perempuan," ujarnya.
Hadianto juga mengapresiasi Yayasan Sikola Mombine sebagai salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memberikan perhatian dan penghargaan terhadap kaum perempuan serta mendorong eksistensi mereka untuk meraih cita-cita yang diharapkannya.
Ke depan, kata wali kota, pihaknya siap berkolaborasi dengan yayasan tersebut dalam memberikan penguatan terhadap kelompok perempuan di daerah itu, supaya mereka lebih berdaya saing, paling tidak secara sederhana dapat membantu meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga.
"Sebagai pemerintah daerah, kami berharap agar jangan ada diskriminasi terhadap perempuan. Kedudukan perempuan dan laki-laki setara, dan kaum wanita harus dihormati bukan untuk disakiti," demikian Hadianto.