Jambi (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi telah menyiapkan stok vaksin rabies di seluruh puskesmas yang ada di daerah kabupaten dan kota untuk mengantisipasi lonjakan kasus rabies di wilayah itu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Ferry Kusnadi, di Jambi, Jumat, mengatakan kasus rabies di Indonesia masih terus terjadi dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membuka data jumlah kasus rabies pada hewan yang dilaporkan ke Sistem Informasi Kesehatan Hewan Indonesia (SIKHNAS).
Kasus rabies pada hewan, lanjutnya, menyebar ke 10 provinsi di Indonesia, dengan Bali menduduki posisi pertama dengan kasus terbanyak, kemudian, Jambi, Kalimantan Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sumatera Utara.
Menurut dia, data tersebut sebagai data terkait faktor risiko digigit oleh hewan.
"Karena rabies itu ditularkan oleh hewan melalui gigitan seperti anjing dan monyet. Memang kasus gigitan di Provinsi Jambi lumayan tinggi, tetapi kita tidak ada yang positif rabies," jelasnya.
Untuk mengantisipasi gigitan hewan itu, pihaknya sudah menyiapkan vaksin rabies di setiap puskesmas, sehingga apabila ada masyarakat yang terkena gigit hewan tersebut bisa langsung diantisipasi dengan menyuntikkan vaksin rabies.
Ferry menjelaskan dalam waktu tiga bulan terakhir laporan yang masuk akibat gigitan hewan mencapai 150 kasus, kasus gigitan hewan terbanyak berada di Kota Jambi, kemudian Tanjung Jabung Timur. "Tetapi itu kasus gigitan bukan kasus rabies," katanya menegaskan.
Oleh karena itu ia mengimbau masyarakat selalu waspada dan hati-hati terhadap hewan yang berkeliaran, terutama anjing dan monyet.