Bupati Poso dan Bupati Morut motivasi pemuda Gereja dengan kisah perjalanan karir mereka

id Morut

Bupati Poso dan Bupati Morut motivasi pemuda Gereja dengan kisah perjalanan karir mereka

Bupati Poso Verna Inkiriwang (kiri) bersama Bupati Morut Delis J. Hehi (kanan) sedang mengikuti Kemah Pemuda (Youth Camp) di Kaki Gunung Ponteoa, Desa Tinompo, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara. ANTARA/HO-MCDD

Tinompo, Sulteng (ANTARA) - Sekitar 2.000 orang pemuda-remaja Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) yang sedang mengikuti Kemah Pemuda (Youth Camp) di Kaki Gunung Ponteoa, Desa Tinompo, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara tampak terkesima mendengar kesaksian kedua orang tersebut di depan mereka.

Yang wanita berkulit putih, berparas cantik dan tinggi badan di aras sekitar 170 centimeter itu adalah Bupati Poso dr Verna Inkiriwang. Disampingnya duduk Bupati Morowali Utara Dr. dr. Delis J. Hehi, MARS.

Keduanya dipanel untuk memberikan motivasi kepada para pemuda-remaja dengan mengisahkan perjalanan hidup dan karir mereka hingga menjadi kepada daerah.

Ribuan pemuda-remaja yang duduk di atas rumput dengan alas seadanya tampak tertegun. Selama hampir dua jam kedua pejabat itu berbicara, para peserta tidak bergeser dari tempat duduknya.

"Kami berdua ini punya tiga kesamaan," begitu Bupati Morut Delis J. Hehi mengawali kesaksiannya dengan menunjuk Bupati Poso Verna Inkiriwang.

Persamaan pertama adalah kami berdua adalah 'Anak Tuhan' artinya warga gereja yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Persamaan kedua adalah sama-sama berprofesi dokter dan persamaan ketiga adalah sama-sama  bupati, ujar Delis yang disambut tepuk tangan hadirin.

Delis mengisahkan perjalanan hidupnya mulai saat sekolah yang harus bekerja keras membanting tulang membantu orang tua untuk menghidupi keluarga.

"Sejak SD, SMP sampai kuliah di perguruan tinggi, saya harus berusaha untuk mencari uang sendiri agar bisa kuliah sebab orang tua tidak bisa memenuhi semua kebutuhannya," ujar putera seorang guru itu.

Setelah lulus di Fakultas Kedokteran Unhas, dia bekerja sebagai dokter dan akhirnya masuk ke arena politik menjadi anggota DPD RI dan kemudian menjadi Bupati Morut sejak 2021.

Pesan saya kepada adik-adik sekalian, jika ingin berhasil mencapai cita-citamu, kalian harus yakin bahwa kalian berharga di mata Tuhan. Jangan karena kamu orang dari desa terpencil, lahir di keluarga tidak mampu, keluarga yang 'broken-home' serta tidak dihargai orang, kamu berhenti mengejar cita-citamu. Berjuang terus karena kalian berharga di mata Tuhan, dan karena berharga di mata Tuhan, maka Tuhan akan menjaga dan melindungi serta memiliki rencana yang indah bagi masa depan kalian.

Saya juga ingatkan kalian agar bekerja keras untuk mencapai cita-cita, tidak boleh malas, harus siap membayar harga untuk sebuah kesuksesan. Selain itu, jaga pergaulan kalian, karena pergaulan yang salah akan menimbulkan kehancuran hidup.

Sedangkan Bupati Poso Verna Inkiriwang mengingatkan motto hidupnya yang diambil dari sebuah ayat Alkitab yakni Amsal 1:7 yang berbunyi; takut akan Tuhan adalah permulaan segala hikmat.

"Kalau adik-adik mau sukses, bangunlah kebiasaan hidup yang baik dan benar. Kalian harus takut kepada Tuhan, maka kalian akan berhasil," ujar mantan Miss Indonesia 2002 itu.

Selama saya jadi bupati, tutur Verna yang mantan anggota DPR RI dua periode yakni 2009-2014 dan 2014-2019 itu, saya sering menemukan kesulitan dalam mengambil keputusan seperti menghadapi tembok.

"Tetapi setelah saya berdoa dan meminta pertolongan dan hikmat Allah, tembok-tembok itu saya lihat roboh dengan sendirinya," ujar Verna yang juga didampingi ibundanya yang juga anggota DPRD Sulawesi Tengah. 

Acara diakhiri dengan tanya jawab dimana para peserta menanyakan berbagai hal terkait keluarga dan karir politik mereka.