Perkembangan teknologi yang semakin maju mendorong setiap orang untuk beralih ke arah digitalisasi dimana pelayanan publik semakin mudah diakses kapan pun dan di manapun.
BPJS Kesehatan juga mengambil langkah yang sama, menciptakan kanal layanan yang mudah diakses oleh masyarakat melalui telepon genggamnya seperti aplikasi Mobile JKN.
Salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sering memanfaatkan aplikasi Mobile JKN adalah Nurul Hikmah (24).
Ia yang bekerja sebagai sales konsultan di salah satu dealer mobil di Kota Palu ini mengaku sangat terbantu dengan aplikasi Mobile JKN karena dirinya tidak memiliki waktu luang untuk melakukan pengurusan langsung ke kantor BPJS Kesehatan sehingga dengan hadirnya aplikasi Mobile JKN ini layanan begitu dekat ia rasakan.
“Saya sudah memanfaatkan aplikasi Mobile JKN ini kurang lebih dua tahun terakhir. Awal mulanya, saya datang langsung ke Kantor BPJS Kesehatan untuk melakukan pindah fasilitas kesehatan, dimana sebelumnya saya terdaftar di Dokter Praktek Perorangan (DPP), kemudian ingin pindah ke Puskesmas Talise. Saat itu saya diarahkan oleh satpam untuk mengunduh aplikasi Mobile JKN biar lebih praktis katanya jika suatu saat nanti butuh pelayanan administrasi lainnya. Saya pun menurut saja sembari salah satu petugas menjelaskan manfaat dari fitur-fitur yang ada di aplikasi tersebut,” cerita Nurul, Jumat (21/6).
Semenjak itu, dirinya tidak pernah lagi datang ke kantor BPJS Kesehatan. Ia merasa kebutuhannya atas layanan administrasi BPJS Kesehatan dapat terpenuhi melalui Aplikasi Mobile JKN.
Ia sempat kehilangan kartu JKNnya, namun dirinya tidak khawatir karena ada kartu digital yang dapat diakses pada aplikasi Mobile JKN.
Bahkan saat ini, cukup dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di fasilitas kesehatan, peserta sudah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang penting kepesertaannya aktif.
“Berbagai fitur yang sudah pernah saya manfaatkan seperti perubahan data, pendaftaran antrean online, cek ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, cek lokasi fasilitas kesehatan, kartu digital dan mengakses informasi terkait program JKN. Sekarang sudah era digitalisasi, jadi buat apa repot-repot jika semua bisa diakses secara online,” tuturnya.
Nurul juga mengungkapkan sebagai anak muda harus menjadi penggerak diera digitalisasi saat ini, hal yang sulit dibuat menjadi lebih mudah.
Ia berharap kemudahan-kemudahan itu akan membuat masyarakat semakin merasa terbantu dan puas dengan layanan yang diberikan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan khususnya yang tinggal jauh dari kantor BPJS Kesehatan. Tidak hanya layanan di fasilitas kesehatan saja yang harus terus diperbaiki, akan tetapi layanan administrasi juga harus semakin mudah.
“Saya juga beberapa kali memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan di rumah sakit karena saya menderita maag akut. Sejauh ini tidak pernah ada kendala dalam pelayanan di rumah sakit. Saya pernah dirawat dikamar kelas tiga, karena ruangan kelas dua penuh waktu itu, namun hanya semalam saja, setelah ada kamar kosong saya dipindahkan ke kelas dua sebagaimana hak kelas perawatan saya. Hal tersebut tidak menjadi masalah bagi saya, perawat juga menjelaskan dengan ramah,” ujarnya.
Menurutnya layanan kesehatan bagi peserta JKN semakin baik, banyak inovasi yang dibuat untuk kemudahan masyarakat.
Masyarakat yang tinggal di pedesaan dan masyarakat kota bisa mendapatkan pelayanan yang sama, karena aplikasi Mobile JKN dapat diakses dimanapun.
Nurul juga menyampaikan harapannya, agar program JKN dapat terus berkelanjutan dan terus memberikan segenap harapan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. (tm/nh)