OJK mencatat kinerja keuangan Sulteng hingga Juli tumbuh positif
Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor keuangan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga Juli 2024 tetap terjaga stabil dengan pertumbuhan yang positif.
Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo di Palu, Kamis, mengatakan industri jasa keuangan (IJK) di wilayah Sulteng tetap stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.
"Perkembangan industri perbankan, industri keuangan non-bank dan pasar modal di Sulawesi Tengah hingga pada 31 Juli 2024 tumbuh positif seiring kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan," katanya.
Ia mengemukakan, pada posisi Juli 2024 seluruh indikator perbankan mengalami pertumbuhan positif secara year-on-year (yoy) dengan posisi aset perbankan tercatat tumbuh sebesar 16,30 persen mencapai Rp71,70 triliun dari Rp61,65 triliun pada Juli 2023.
Selanjutnya, kata dia, dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh positif sebesar 7,46 persen, dari Rp33,23 triliun pada Juli 2023 menjadi Rp35,71 triliun pada Juli 2024.
Sementara itu, untuk kredit perbankan tumbuh sebesar 22,69 persen, dari Rp45,39 triliun pada Juli 2023 menjadi Rp55,69 triliun pada Juli 2024 dengan kualitas kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang tetap terjaga di angka 1,54 persen.
"Kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan dengan nilai aset tercatat Rp3,26 triliun atau tumbuh sebesar 17,27 persen," ujar Triyono.
Sedangkan pada pembiayaan syariah hingga Juli 2024 masih menunjukkan tren positif dengan tumbuh sebesar 16,47 persen menjadi Rp2,30 triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 36,65 persen menjadi Rp2,20 triliun.
Triyono melanjutkan bahwa perbankan juga terus berkomitmen untuk terus mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang diwujudkan dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM.
"Pada Juli 2024, posisi penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp16,74 triliun atau tumbuh 16,01 persen dengan kualitas NPL yang masih terjaga sebesar 2,73 persen atau masih di bawah ambang batas lima persen," katanya.