Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah mengajak masyarakat di masing-masing desa untuk bersama-sama mengambil peran dalam penanganan stunting di daerah itu.
Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta di Kalukubula, Sabtu, mengatakan penanganan stunting tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat pada umumnya.
"Salah satu bentuk kepedulian pemerintah daerah adalah memberikan bantuan pangan kepada balita stunting yang ada di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru sebagai wujud intervensi serta kontribusi kelompok PKK dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Sigi," kata kata dia.
Ia mengemukakan kepedulian kelompok PKK Desa Kalukubula tersebut sebagai peran aktif dalam upaya penanganan stunting di daerah itu.
"Harapannya bantuan pangan ini dapat menjadi stimulan dalam perbaikan gizi masyarakat di Kabupaten Sigi," ucapnya.
Ia mengatakan salah satu inovasi dilakukan pemerintah desa melalui kelompok usaha ikan mandiri Desa Kalukubula berupa budi daya ikan air tawar.
"Tentunya dengan kelompok usaha ikan mandiri ini bisa terus berkembang sehingga menjadi suatu usaha bersama yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat terkhusus anggota kelompoknya masing-masing," katanya.
Dia menjelaskan pemerintah daerah senantiasa mendukung program-program yang dibuat desa dan kecamatan untuk penanganan stunting.
"Dengan adanya kelompok usaha ikan mandiri ini dapat bermanfaat terhadap masyarakat setempat khususnya bagi balita penderita stunting guna memenuhi gizinya sehari-hari," ujarnya.
Pihaknya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) senantiasa mengoptimalkan peranan Balai Benih Perikanan air tawar dalam melakukan pembibitan unggul di Kabupaten Sigi, yaitu di Desa Mpanau, Kotarindau Dolo, dan Baluase Dolo Selatan.
"Lokasi penaburan bibit ikan air tawar di Kabupaten Sigi terus dilakukan agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya untuk pertumbuhan ekonomi dan konsumsi masyarakat itu sendiri," katanya.
Angka stunting di wilayah itu sejak 2021 hingga 2023 berhasil turun mencapai 26,4 persen. Pada 2022 angka stunting turun dari 40,7 persen menjadi 36,8 persen dan pada 2023 turun 10,4 persen menjadi 26,4 persen. Saat ini, Kabupaten Sigi berada di urutan keenam untuk kasus stunting se-Sulawesi Tengah.