Literasi budaya bangun kecintaan terhadap budaya lokal

id Pemkab Bangkep ,Seminar literasi budaya,Budaya lokal,Banggai Kepulauan ,Sulawesi Tengah

Literasi budaya bangun kecintaan terhadap budaya lokal

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banggai Kepulauan melaksanakan seminar literasi budaya di Banggai Kepulauan, Kamis (13/12/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Banggai Kepulauan

Banggai Kepulauan, Sulawesi Te (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan seminar literasi budaya dapat membangun kesadaran dan kecintaan masyarakat, khususnya generasi muda terhadap budaya lokal.



"Seminar literasi budaya ini adalah langkah strategis untuk memperkuat pemahaman kita akan pentingnya budaya sebagai bagian dari identitas bangsa sekaligus sebagai pondasi untuk membangun masyarakat yang berkarakter,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Banggai Iswan Saleh pada kegiatan seminar literasi budaya di Banggai Kepulauan, Kamis.



Ia mengatakan bahwa Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, mulai dari seni tradisional, adat istiadat, bahasa daerah, hingga kearifan lokal yang telah menjadi identitas masyarakat.



Namun, di tengah perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi, budaya lokal sering kali menghadapi tantangan besar.



Tantangan ini, kata dia, mencakup perubahan gaya hidup masyarakat, masuknya budaya asing, hingga minimnya dokumentasi dan pengarsipan budaya lokal.



Oleh karena itu, sebut dia, seminar literasi budaya ini penting untuk membangun kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal.



"Dalam konteks Kabupaten Banggai Kepulauan, literasi budaya dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkenalkan kekayaan budaya kita kepada generasi muda," katanya.



Ia mengatakan generasi muda memiliki peran penting sebagai penerus yang akan menjaga dan mengembangkan warisan budaya lokal.



Ia juga melanjutkan bahwa peran institusi seperti perpustakaan dan kearsipan sangat krusial dalam melestarikan budaya. Perpustakaan adalah pusat pengetahuan yang dapat menjadi sumber literasi budaya, sedangkan arsip adalah penjaga memori kolektif sebagai masyarakat.



Menurut dia, dokumentasi yang baik dan pemanfaatan teknologi digital dapat menjadi solusi untuk memastikan bahwa warisan budaya tetap terjaga dan dapat diakses oleh generasi mendatang.



Ia juga mengajak seluruh pihak untuk menjadikan budaya sebagai sumber kekuatan yang mempersatukan dan menginspirasi.



Untuk itu, ia mengharapkan seminar literasi ini dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang dapat diimplementasikan untuk memajukan literasi budaya di Kabupaten Banggai Kepulauan.



Seminar ini diikuti oleh camat, tokoh masyarakat, dan tokoh adat di Kabupaten Banggai Kepulauan.



Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banggai Kepulauan Ramlin Hamid mengatakan seminar ini penting dilaksanakan untuk membahas sejarah Banggai Kepulauan.



"Kami merasa penting sekali untuk melaksanakan seminar yang didahului dengan diskusi kelompok yang membahas tentang sejarah Banggai Kepulauan, dan literasi budaya kemudian seni dan budaya kita," katanya.



Ia menjelaskan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banggai Kepulauan tidak memiliki wewenang penuh untuk pengembangan kebudayaan, sehingga jalur literasi menjadi pengenalan untuk kemudian dilakukan.



Ia juga menerangkan bahwa Perpustakaan Nasional Republik Indonesia telah meminta semua daerah mengumpulkan atau mengirimkan sejarah terbentuknya daerah, dan dikumpulkan dalam sistem informasi kearsipan nasional perpustakaan literasi.