Perbankan Palu Beri Subsidi Sejumlah Komoditi Pangan

id elim, pasar, murah, pemprov

Perbankan Palu Beri Subsidi Sejumlah Komoditi Pangan

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sulteng, Elim Somba ketiga dari kiri saat meninjau pasar murah di Palu, Selasa. (Foto Antara/Anas Masa)

Palu,  (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola memberikan apresiasi kepada pihak perbankan di daerahnya yang telah memberi subsidi terhadap harga sejumlah komoditi pangan yang dijual di pasar murah.

"Subsidi ini sangatlah berarti bagi masyarakat," katanya dalam sambutan tertulis dibacakan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Elim Somba ketika membuka pelaksanaan pasar murah yang berlangsung di Palu selama dua hari (5-6 Desember 2017).

Gubernur Longki mengatakan disaat-saat seperti sekarang ini dimana sebagian masyarakat, terutama umat kristiani akan merayakan Natal, tentu kebutuhan meningkat dari hari-hari biasa.

Ada beberapa komoditi yang sangat dibutuhkan seperti gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, telur ayam dan beras serta susu dan daging.

Karena itu, kata gubernur pemerintah daerah menggelar pasar murah setiap menghadapi hari raya, termasuk Natal dan Tahun Baru, sebab kebutuhan masyarakat dipastikan meningkat.

Guna meringankan beban masyarakat, maka pihak perbankan yang ada dokoordinir Bank Indonesia (BI) Palu menyisihkan dana mereka untuk bisa memberikan subsidi terhadap harga sejumlah kebutuhan masyarakat.

"Saya kira hal ini akan sangat meringankan beban masyarakat," kata dia.

Foto Anas Massa.
Ibu-ibu serbu pasar murah dan minyak goreng salah satu kebutuhan yang laku keras.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Arief Latjuba mengatakan ada beberapa komoditi pangan yang disubsidi oleh perbankan.

Komoditi dimaksud antara lain gula pasir, tepung terigu, susu dan minyak goreng.

Besaran subsidi harga berkisar antara Rp1.000 s/d Rp2.000/kg.

Misalkan harga gula pasir dijual distributor sebelumnya Rp11.000/kg, turun karena disubsidi menjadi Rp10.000/kg dan tepung terigu dari Rp8.000/kg, turun menjadi Rp6.000/kg.

Pasar murah melibatkan sejumlah instansi pemerintah, BUMN, toko ritel modern, usaha kecil dan menengah (UKM), pihak Pertamina dan Hiswana Migas serta para pelaku usaha lainnya. (skd)