Pelaku usaha nilai "sosmed" dorong peningkatan penjualan

id kuliner

Pelaku usaha nilai "sosmed" dorong peningkatan penjualan

Ilustrasi: Penikmat kuliner di Yogyakarta dimanjakan aplikasi mobile Kulineran yang dapat diunduh dari Android dan iOS. (www.kulineran.com)

Peranan dan pengaruh sosial media cukup besar, sampai 60 persen (meningkatkan penjualan)
Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Para pelaku usaha dalam negeri khususnya, di bidang jasa makanan dan minuman menilai bahwa dengan adanya sosial media (sosmed) mampu mendorong penjualan produk di Indonesia.

Founder Shirokuma Michelle Widjaja dalam Seminar dan Rakertas Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesian (APPBI) di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa, peranan sosial media untuk produk hidangan penutup khas asal Jepang itu mampu mendorong penjualan hingga 60 persen.

"Peranan dan pengaruh sosial media cukup besar, sampai 60 persen (meningkatkan penjualan)," kata Michelle.

Michelle menambahkan, dalam dunia jasa makanan dan minuman di Indonesia sendiri persaingan cukup ketat. Namun, kunci untuk memenangkan persaingan tersebut adalah perlu adanya inovasi produk serta tetap menjaga ciri khas produk.

"Kompetisi yang berat perlu inovasi dan tetap memberikan ciri khas yang bisa diingat pembeli. Itu yang menjadi kunci supaya tetap kompetitif," ujar Michelle.

Dalam kesempatan tersebut, pemilik Abura Soba Yamatoten Ian Hendarto, menyatakan bahwa pengaruh media sosial dalam menjalankan bisnis kuliner mie tipis asal Jepang tanpa kuah tersebut cukup besar, khususnya pada tahun pertama restoran tersebut berdiri.

"Pada satu tahun pertama sangat fantastis, hanya melalui sosial media, penjualan sangat besar," kata Ian.

Menurutnya, dengan menggunakan sosial media secara tepat, dinilai mampu mendatangkan kesuksesan dalam bisnis yang dijalankan.

Pada Seminar dan Rakertas APPBI 2018 yang mengusung tema "The Next Generation of Shopping Center" kali ini dihadiri oleh kurang lebih 400 pengelola pusat belanja dari seluruh Indonesia.

Diharapkan, para pelaku usaha dalam negeri mampu mencermati dan mengantisipasi perubahan tren di dalam bisnis pusat belanja di Indonesia.

Baca juga: Layanan Pesan-Antar "Kulineran" Luncurkan Aplikasi Mobile