Korban bencana Sulteng dilatih keterampilan konstruksi

id Pupr, korban bencana, sulteng

Korban bencana Sulteng dilatih keterampilan konstruksi

Peserta pelatihan dan uji kompetensi keterampilan konstruksi dengan teknologi pembangunan panel rumah instan sederhana sehat (Risha), Selasa (10/9/2019). (ANTARA/Rangga Musabab)

Palu (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melatih sekaligus uji kompetensi sedikitnya 40 orang korban bencana di Sulawesi Tengah tentang keterampilan konstruksi.

Pejabat Kementerian PUPR Darul Amin, di Palu, Selasa mengatakan pelatihan keterampilan konstruksi berkaitan dengan teknologi pembangunan panel rumah instan sederhana sehat (Risha) bekerjasama dengan Yayasan Arsitek Komunitas Indonesia sebagai upaya menambah wawasan mengenal konstruksi bangunan.

"Tentu ada perbedaan dengan yang lain. Teknologi ini berkualitas dan sederhana cocok untuk diterapkan pembangunan di daerah rawan bencana, " ungkap Darul yang juga Fungsional Perekayasa Perumahan Permukiman Kementerian PUPR.

Menurut dia, rekomendasi teknologi Risha dalam tahap rekonstruksi pascabencana oleh Kementerian PUPR dipilih karena berbeda dari rumah konvensional pada umumnya, sebab lebih sederhana, murah dan cepat bahkan teknologi telah memiliki sertifikat pengujian dari Balai Litbang Perumahan.

"Model seperti ini instan tetapi kualitas tetap terjaga, " kata Darul.

Direktur Yayasan Arsitek Komunitas Indonesia Yuli Kusworo mengatakan peserta yang mengikuti uji kompetensi merupakan korban gempa, tsunami dan likuefaksi yang rumahnya rusak maupun hilang akibat terdampak bencana.

"Kegiatan itu berlangsung di kantor Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang Sulawesi Tengah," ujar Yuli.

Baca juga: Cerita Wahab, pekerja bangunan Desa Tompe yang ikut uji sertifikasi
Baca juga: Kementerian PUPR harus segera perbaiki DAS cegah terputusnya jalan Palu-Kulawi


Pelibatan warga lokal pascabencana di fasilitasi pihaknya sebagai upaya melatih mereka dalam membangun kembali rumah baru ataupun mengawasi dan merencanakan sendiri pembangunan.

‘’Kami ingin mereka bisa membuat kualitas bangunan lebih baik lagi agar mereka lebih mandiri sehingga saat membangun lebih hemat biaya, " katanya menambahkan.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga sebagai upaya pemulihan sektor ekonomi bagi warga yang terdampak bencana di Sulawesi Tengah .

"Dari sisi ekonomi kami ingin mengangkat derajat mereka agar bisa mandiri dan tidak lagi bergantung dengan orang lain, " kata Yuli berharap.

kegiatan itu dibuka Kepala Dinas PU Bina Marga Penataan Ruang Sulawesi Tengah Syaifullah Djafar yang ditandai dengan penyerahan secara simbolis helm dan pakaian pelatihan tenaga terampil konstruksi.

‘’Rumah Risha ini merupakan karakteristik pembangunan yang dibutuhkan masyarakat Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, pascabencana 28 September 2018 lalu," tutur Syaifullah Djafar.
 
Wahab, warga Desa Tompe, Kabupaten Donggala, saat mengikuti pelatihan dan uji kompetensi keterampilan konstruksi di Kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (11/9). (ANTARA/Rangga Musabar)