Klopp merasa badai cedera penyebab Liverpool gagal jaga gelar
Jakarta (ANTARA) - Juergen Klopp tetap bersikeras bahwa badai cedera yang melanda timnya menjadi penyebab utama Liverpool gagal menjaga gelar juara Liga Premier Inggris yang mereka raih musim lalu.
Liverpool dipastikan secara matematis tak bisa menjuarai Liga Inggris musim ini selepas rangkaian laga pekan ke-31 dan diimbangi Leeds United pada 19 April lalu.
Namun, peluang juara Liverpool sudah tergelincir semenjak mengawali tahun 2021 dengan catatan tiga laga nirmenang, kendati sempat menduduki puncak klasemen hingga akhir tahun 2020.
Posisi puncak terlepas dari tangan Liverpool tepat ketika mereka dikalahkan Southampton 0-1 dalam laga pertama tahun 2021 dan sejak itu trajektori penampilan The Reds terus melorot hingga kini terancam tak akan bisa mencapai empat besar klasemen.
"Itu mudah, terlalu banyak pemain kami cedera di posisi-posisi kunci," kata Klopp saat ditanya tantangan terbesar Liverpool mempertahankan gelar musim ini, dilansir laman resmi klub, Jumat malam tadi.
Cedera paling berpengaruh tentunya yang dialami Virgil van Dijk dalam Derbi Merseyside pada 17 Oktober 2020 yang membuat palang pintu utama pertahanan Liverpool itu hingga kini harus menepi.
Menyusul Van Dijk, Joe Gomez juga cedera sampai saat ini, memaksa Liverpool terus bongkar pasang duet bek tengah dan gelandang yang diplot mengisi posisi tersebut, Fabinho, juga sempat menepi lama.
Lantas sang kapten Jordan Henderson juga hingga kini belum pulih dari cedera, tidak termasuk sederet panjang daftar cedera Liverpool lainnya di berbagai posisi.
"Saya tahu orang-orang akan berpikir itu cuma alasan, tetapi saya sudah pernah bilang bahwa ketika kami kehilangan kekuatan di lini pertahanan, rasanya seperti kaki Anda dipatahkan," kata Klopp.
"Kemudian kami harus memasang gelandang sebagai bek. Itu seperti mematahkan tulang punggung dan kami kesulitan bergerak.
"Anda tentu ingat pada awal masalah cedera terjadi kami tetap memenangi pertandingan dan tampak berada dalam posisi yang bagus. Tetapi dalam musim yang panjang segalanya bisa terjadi. Dan nyatanya itu yang terjadi," ujarnya panjang lebar.
Klopp menegaskan bahwa untuk bisa mencapai level permainan seperti yang diperlihatkan dua musim lalu, segalanya harus sempurna dan itu adalah hal yang sulit dengan kondisi skuad Liverpool saat ini.
"Jika Anda bertanya bisakah kami finis di urutan keempat atau kelima ketimbang ketujuh? Tentu bisa. Tidak ada keraguan, tetapi kami harusnya bisa melakukan lebih baik di momen-momen tertentu," katanya.
"Tapi karena Anda bertanya apa tantangannya, jawaban saya adalah harus menanggulangi jumlah cedera yang banyak dan jelas kami tidak bisa melakukannya sebaik yang kami harapkan untuk bisa bertahan sepanjang musim," pungkas Klopp.
Liverpool akan menjamu Southampton di Anfield dalam laga pekan ke-35 pada Sabtu waktu setempat (Minggu WIB), di mana mereka masih dibayangi catatan kandang yang buruk sepanjang musim ini.
Liverpool saat ini tercecer di posisi ketujuh dengan 54 poin dan jarak tujuh poin dari empat besar disertai satu laga simpanan yang belum dijalani.
Liverpool dipastikan secara matematis tak bisa menjuarai Liga Inggris musim ini selepas rangkaian laga pekan ke-31 dan diimbangi Leeds United pada 19 April lalu.
Namun, peluang juara Liverpool sudah tergelincir semenjak mengawali tahun 2021 dengan catatan tiga laga nirmenang, kendati sempat menduduki puncak klasemen hingga akhir tahun 2020.
Posisi puncak terlepas dari tangan Liverpool tepat ketika mereka dikalahkan Southampton 0-1 dalam laga pertama tahun 2021 dan sejak itu trajektori penampilan The Reds terus melorot hingga kini terancam tak akan bisa mencapai empat besar klasemen.
"Itu mudah, terlalu banyak pemain kami cedera di posisi-posisi kunci," kata Klopp saat ditanya tantangan terbesar Liverpool mempertahankan gelar musim ini, dilansir laman resmi klub, Jumat malam tadi.
Cedera paling berpengaruh tentunya yang dialami Virgil van Dijk dalam Derbi Merseyside pada 17 Oktober 2020 yang membuat palang pintu utama pertahanan Liverpool itu hingga kini harus menepi.
Menyusul Van Dijk, Joe Gomez juga cedera sampai saat ini, memaksa Liverpool terus bongkar pasang duet bek tengah dan gelandang yang diplot mengisi posisi tersebut, Fabinho, juga sempat menepi lama.
Lantas sang kapten Jordan Henderson juga hingga kini belum pulih dari cedera, tidak termasuk sederet panjang daftar cedera Liverpool lainnya di berbagai posisi.
"Saya tahu orang-orang akan berpikir itu cuma alasan, tetapi saya sudah pernah bilang bahwa ketika kami kehilangan kekuatan di lini pertahanan, rasanya seperti kaki Anda dipatahkan," kata Klopp.
"Kemudian kami harus memasang gelandang sebagai bek. Itu seperti mematahkan tulang punggung dan kami kesulitan bergerak.
"Anda tentu ingat pada awal masalah cedera terjadi kami tetap memenangi pertandingan dan tampak berada dalam posisi yang bagus. Tetapi dalam musim yang panjang segalanya bisa terjadi. Dan nyatanya itu yang terjadi," ujarnya panjang lebar.
Klopp menegaskan bahwa untuk bisa mencapai level permainan seperti yang diperlihatkan dua musim lalu, segalanya harus sempurna dan itu adalah hal yang sulit dengan kondisi skuad Liverpool saat ini.
"Jika Anda bertanya bisakah kami finis di urutan keempat atau kelima ketimbang ketujuh? Tentu bisa. Tidak ada keraguan, tetapi kami harusnya bisa melakukan lebih baik di momen-momen tertentu," katanya.
"Tapi karena Anda bertanya apa tantangannya, jawaban saya adalah harus menanggulangi jumlah cedera yang banyak dan jelas kami tidak bisa melakukannya sebaik yang kami harapkan untuk bisa bertahan sepanjang musim," pungkas Klopp.
Liverpool akan menjamu Southampton di Anfield dalam laga pekan ke-35 pada Sabtu waktu setempat (Minggu WIB), di mana mereka masih dibayangi catatan kandang yang buruk sepanjang musim ini.
Liverpool saat ini tercecer di posisi ketujuh dengan 54 poin dan jarak tujuh poin dari empat besar disertai satu laga simpanan yang belum dijalani.