DP3A Sulteng gencar sosialisasikan pendidikan parenting bagi orang tua
Palu (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Tengah (DP3A Sulteng) gencar menyosialisasikan pendidikan "parenting" bagi orang untuk menjamin tumbuh kembang anak dengan baik.
"Keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan," ucap Kepala DP3A Sulteng Ihsan Basir, pada kegiatan sosialisasi pendidikan parenting yang dilaksanakan oleh Bidang Kualitas Perempuan dan Keluarga, di Palu, Selasa.
Parenting, menurut Ihsan Basir adalah cara bertindak sebagai orangtua terhadap anak-anaknya. Di mana mereka melakukan serangkaian usaha aktif, karena keluarga merupakan lingkungan kehidupan yang dikenal anak untuk pertama kalinya dan untuk seterusnya anak belajar di dalam kehidupan keluarga.
Karena itu, kata dia, keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan yang memiliki khas tersendiri yang berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya.
"Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan," sebutnya.
"Di dalam keluarga, pendidikan bukan berjalan atas dasar ketentuan yang memang diformalkan, akan tetapi tumbuh dari kesadaran moral sejati antar orangtua dan anak," ungkapnya.
Ia menyebut keluarga juga memiliki kewajiban mengajarkan nilai-nilai dan tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
Karena itu, keluarga menjadi lingkungan awal dan memiliki peran strategis dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan bagi anak. generasi yang unggul akan tercipta apabila diterapkan pola asuh yang benar,
"Dalam situasi ini, orang tua memegang peranan utama dalam proses pembelajaran anak-anaknya, terutama dikala mereka belum dewasa," kata Ihsan.
"Keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan," ucap Kepala DP3A Sulteng Ihsan Basir, pada kegiatan sosialisasi pendidikan parenting yang dilaksanakan oleh Bidang Kualitas Perempuan dan Keluarga, di Palu, Selasa.
Parenting, menurut Ihsan Basir adalah cara bertindak sebagai orangtua terhadap anak-anaknya. Di mana mereka melakukan serangkaian usaha aktif, karena keluarga merupakan lingkungan kehidupan yang dikenal anak untuk pertama kalinya dan untuk seterusnya anak belajar di dalam kehidupan keluarga.
Karena itu, kata dia, keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan yang memiliki khas tersendiri yang berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya.
"Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan," sebutnya.
"Di dalam keluarga, pendidikan bukan berjalan atas dasar ketentuan yang memang diformalkan, akan tetapi tumbuh dari kesadaran moral sejati antar orangtua dan anak," ungkapnya.
Ia menyebut keluarga juga memiliki kewajiban mengajarkan nilai-nilai dan tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
Karena itu, keluarga menjadi lingkungan awal dan memiliki peran strategis dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan bagi anak. generasi yang unggul akan tercipta apabila diterapkan pola asuh yang benar,
"Dalam situasi ini, orang tua memegang peranan utama dalam proses pembelajaran anak-anaknya, terutama dikala mereka belum dewasa," kata Ihsan.