Dinpar Sulteng: Bangga dan cintai produk lokal mulai dari diri sendiri

id Sulteng,Sandi,Ppkm,Antara

Dinpar Sulteng:  Bangga dan cintai produk lokal mulai dari diri sendiri

Arsip-Kalung yang terbuat dari biji-bijian dipamerkan dalam Pameran Hasil Hutan bukan kayu, berasal dari lembaga UMKM swadaya masyarakat Lore Tengah bernama Tambipohirampua di Taman GOR Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (21/11/2021). ANTARA/Muhammad Izfaldi

Palu (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Diah Agustiningsih mengajak warga Sulteng untuk cinta dan bangga dengan buatan produk dalam negeri, utamanya produk asal Sulteng.

Tujuannya agar produk lokal asal daerah itu dapat bersaing dengan produk dari luar Sulteng khususnya produk-produk dari luar negeri sehingga berdampak para peningkatan taraf hidup pelaku usaha dan daerah.

"Tidak usah jauh-jauh. Kita mulai dari diri kita sendiri untuk bangga dan mencintai produk dalam negeri dengan membeli dan memakai produk lokal seperti pakaian, tas atau sepatu," katanya di Palu, Selasa.

Diah menuturkan bahwa kualitas produk lokal tidak kalah bagus dengan produk dari luar Sulteng da luar negeri. Bahkan mengikuti perkembangan zaman sehingga siapapun yang memakai produk tersebut tidak akan terlihat ketinggalan zaman.

"Karena kita dorong para desainer lokal di Sulteng agar membuat produk yang tidak ketinggalan zaman atau yang sedang hits sehingga dapat menarik masyarakat utamanya kaum perempuan dam anak-anak muda untuk membeli dan menggunakan produk lokal,"ujarnya.

Ia yakin jika makin banyak masyarakat yang memakai produk lokal asal Sulteng, maka eksistensi produk asal daerah itu akan naik sehingga mampu sejajar dengan produk-produk ternama yang sudah lebih dulu eksis karena mengandalkan merek dan model.

Selain itu dia mendorong desainer lokal agar memamerkan dan menjual produk mode yang dibuat secara online melalui platform lapak penjualan digital yang ada di Indonesia.

"Pemeritah Provinsi Sulteng sudah bekerjasama dengan beberapa platform lapak jualan digital seperti Bukalapak dan Shopee. Juallah produk yang dibuat di situ jangan lagi hanya mengandalkan berjualan secara konvensional," ujarnya.