Tabung gas elpiji meledak, 4 rumah warga alami kerusakan di Banggai
Luwuk Banggai (ANTARA) - Sebuah tabung gas elpiji 12 kilogram meledak dan mengakibatkan empat rumah warga di Desa Margakencana, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah alami kerusakan pada Sabtu.
Kepolisian Sektor (Polsek) Toili langsung mendatangi lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat mendapatkan laporan warga tekait tabung gas elpiji 12 kilogram meledak pagi tadi sekira pukul 10.45 Wita.
Setelah mengumpulkan keterangan saksi dan hasil olah TKP, polisi menyimpulkan hasil identifikasi sementara bahwa ledakan itu diakibatkan tabung gas elpiji 12 kilogram mengalami peningkatan suhu panas.
Disebutkan awalnya seorang warga bernama Wahid Suprianto melakukan pengisian campuran gas untuk balon yang akan dijualnya di wilayah Toili, Banggai.
Kala itu, Wahid mengisi satu kaleng minuman soda, lalu mengisi kembali satu soda api serta air ke dalam tabung gas elpiji 12 kilogram yang telah dimodifikasi.
Kemudian, Wahid Suprianto mentutup dan menyiram tabung tersebut agar tidak panas. Naas, tanpa disadari tabung gas elpiji meledak dan mengenai beberapa rumah yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Hasil identifikasi sementara dari pihak kepolisian, disebutkan bahwa penyebab ledakan tabung gas elpiji didiga karena panas tabung gas yang termodifikasi telah melebihi ambang batas. Hal itu mengakibatkan ledakan yang mengakibatkan 4 rumah warga mengalami kerusakan ringan.
Kejadian di rumah Wahid Suprianto, tepatnya di Desa Margakencana itu sempat mengundang keramaian. Warga yang mendengar bunyi ledakan terkejut lalu mencari sumber suara.
Pihak Kepolisian dari Polsek Toili yang dipimpin Aiptu Syamsuddin bersama anggota Piket polsek Toili, langsung turun ke TKP untuk melakukan tindakan kepolisian berupa pertolongan, penyelamatan, penyelidikan dan pengamanan.
Anggota polisi saat sampai di TKP mendapati beberapa rumah milik warga dalam keadaan rusak ringan yang di akibatkan oleh ledakan tabung gas elpiji tersebut. Lalu, memasang garis polisi.
Setelah mencari saksi, polisi kemudian mengamankan tabung gas elpiji berwarna biru ke Mapolsek Toili. Tak sampai di situ, polisi juga mlakukan pendalaman terhadap saksi, menjaga kemungkinan adanya sabotase dalam kejadian ledakan tabung gas elpiji ukuran 12 kg tersebut.
Adapun 4 rumah warga yang mengalami kerusakan antara lain; rumah milik Wahid Suprianto (41), Moh Zuki Kurniawan (32), Niko (42) dan Ayuni (52).
Meski terjadi ledakan dahsyat, namun kerusakan pada ke empat rumah masih dikategorikan ringan. Bahkan, polisi menaksir kerugian materil akibat ledakan tabung gas elpiji 12 kilogram itu hanya Rp2.500.000 saja.*
Kepolisian Sektor (Polsek) Toili langsung mendatangi lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat mendapatkan laporan warga tekait tabung gas elpiji 12 kilogram meledak pagi tadi sekira pukul 10.45 Wita.
Setelah mengumpulkan keterangan saksi dan hasil olah TKP, polisi menyimpulkan hasil identifikasi sementara bahwa ledakan itu diakibatkan tabung gas elpiji 12 kilogram mengalami peningkatan suhu panas.
Disebutkan awalnya seorang warga bernama Wahid Suprianto melakukan pengisian campuran gas untuk balon yang akan dijualnya di wilayah Toili, Banggai.
Kala itu, Wahid mengisi satu kaleng minuman soda, lalu mengisi kembali satu soda api serta air ke dalam tabung gas elpiji 12 kilogram yang telah dimodifikasi.
Kemudian, Wahid Suprianto mentutup dan menyiram tabung tersebut agar tidak panas. Naas, tanpa disadari tabung gas elpiji meledak dan mengenai beberapa rumah yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Hasil identifikasi sementara dari pihak kepolisian, disebutkan bahwa penyebab ledakan tabung gas elpiji didiga karena panas tabung gas yang termodifikasi telah melebihi ambang batas. Hal itu mengakibatkan ledakan yang mengakibatkan 4 rumah warga mengalami kerusakan ringan.
Kejadian di rumah Wahid Suprianto, tepatnya di Desa Margakencana itu sempat mengundang keramaian. Warga yang mendengar bunyi ledakan terkejut lalu mencari sumber suara.
Pihak Kepolisian dari Polsek Toili yang dipimpin Aiptu Syamsuddin bersama anggota Piket polsek Toili, langsung turun ke TKP untuk melakukan tindakan kepolisian berupa pertolongan, penyelamatan, penyelidikan dan pengamanan.
Anggota polisi saat sampai di TKP mendapati beberapa rumah milik warga dalam keadaan rusak ringan yang di akibatkan oleh ledakan tabung gas elpiji tersebut. Lalu, memasang garis polisi.
Setelah mencari saksi, polisi kemudian mengamankan tabung gas elpiji berwarna biru ke Mapolsek Toili. Tak sampai di situ, polisi juga mlakukan pendalaman terhadap saksi, menjaga kemungkinan adanya sabotase dalam kejadian ledakan tabung gas elpiji ukuran 12 kg tersebut.
Adapun 4 rumah warga yang mengalami kerusakan antara lain; rumah milik Wahid Suprianto (41), Moh Zuki Kurniawan (32), Niko (42) dan Ayuni (52).
Meski terjadi ledakan dahsyat, namun kerusakan pada ke empat rumah masih dikategorikan ringan. Bahkan, polisi menaksir kerugian materil akibat ledakan tabung gas elpiji 12 kilogram itu hanya Rp2.500.000 saja.*