Medan (ANTARA) - Badan Pengurus Daerah Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (BPD AEKI) Sumatera Utara menilai, negara-negara ASEAN bisa menjadi alternatif tujuan ekspor biji kopi Sumut, di samping tujuan utama seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.
"Ekspor kopi Sumut itu utamanya ke Amerika Serikat dan Eropa. Kenapa tidak ke ASEAN, karena harga kopi dari sini mahal. Namun, tetap bisa jika mau diekspor ke sana," ujar Wakil Kepala Kompartemen Pemasaran dan Mutu AEKI Sumut Fadli Hazmi kepada ANTARA di kantornya, Medan, Jumat.
Salah satu cara untuk menyebarkan kopi dari Sumut ke ASEAN adalah dengan memperbanyak produksi, khususnya biji kopi yang nilainya tidak semahal komoditas ekspor ke negara importir utama misalnya Amerika Serikat.
Namun, hal itu disebut Fadli terkendala situasi di lapangan, di mana petani kopi Sumut nyaris 90 persen berstatus petani kecil. "Luas kebun mereka maksimal dua hektare," kata dia.
Fadli melanjutkan, ada satu cara lain yang bisa dikembangkan agar kopi Sumut sampai ke pasar ASEAN yakni mengekspor produk turunannya, bubuk kopi.
Untuk itu, dia menyarankan supaya pemerintah menjalin kerja sama dengan industri pengolahan kopi.
"Kalau sudah jadi bubuk dan dikemas, sepertinya bisa diekspor ke negara-negara ASEAN," tutur Fadli.
Dia memaparkan, ekspor kopi Sumut tetap stabil dengan volume sekitar lima ribu sampai enam ribu ton per bulan.
Amerika Serikat dan Uni Eropa disebut Fadli masih menjadi tujuan primadona kopi Sumut dengan harga terkini di kisaran tujuh dolar AS per kilogram.