Pemkab Sigi bantu warganya kembangkan usaha peternakan
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, membantu warga di daerah itu sebagai peternak untuk mengembangkan usaha peternakan demi menopang peningkatan ekonomi warga.
"Pemerintah berupaya mengembangkan kegiatan peternakan sebagai salah satu usaha bisnis, demi mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan, di Sigi, Minggu.
Upaya Pemerintah Kabupaten Sigi mengembangkan usaha peternakan, diikutkan dengan kebijakan memberikan bantuan hewan ternak kepada petani dan peternak di daerah itu.
Berdasarkan data Pemkab Sigi sejak tahun 2017 - 2022 bantuan ternak yang telah diberikan kepada peternak dan petani berjumlah 1.557 sapi, 3.197 kambing, 1.534 babi, 10 kerbau dan 200 itik dengan total anggaran sebesar Rp24,9 miliar.
Selain memberikan bantuan hewan ternak, Pemkab Sigi juga meningkatkan kapasitas peternak dalam melakukan kegiatan budidaya peternakan yang baik.
Peningkatan kapasitas diikutkan dengan upaya mengubah pola pikir masyarakat peternak dan petani, agar kegiatan budidaya peternakan tidak hanya menjadi sampingan, melainkan menjadi usaha bisnis.
Oleh karena itu, kata Bupati, Pemkab Sigi membangun Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di beberapa wilayah kecamatan di antaranya SPR Dolo Selatan di Desa Bulubete dan SPR Kecamatan Marawola.
Dalam membangun dan mengembangkan SPR, Pemkab Sigi bekerja sama dengan IPB. Lewat kerja sama ini, IPB melakukan pendampingan langsung kepada peternak Kabupaten Sigi.
Saat ini alumni SPR telah membantu mewujudkan konsep pengembangan peternakan menjadi usaha bisnis. Alumni SPR di Desa Bulubete, Kecamatan Dolo Selatan misalnya. Kelompok ini memiliki satu kandang budidaya peternakan sapi berukuran 8 x 13 meter yang dapat menampung 30 sapi.
Selain memiliki satu kandang, kelompok ini juga memiliki sembilan kandang binaan yang tersebar di Kecamatan Dolo Selatan. Kandang binaan itu, merupakan kandang milik peternak di wilayah itu.
Saat ini alumni SPR itu sudah bekerja sama dengan beberapa pengusaha, dengan omzet sudah mencapai Rp2 miliar
"Jadi mereka alumni sekolah peternakan ini sebelumnya kami biayai untuk belajar di IPB, mereka belajar langsung tentang bagaimana pengelolaan pakan dan penggemukan ternak," ungkapnya.
"Pemerintah berupaya mengembangkan kegiatan peternakan sebagai salah satu usaha bisnis, demi mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan, di Sigi, Minggu.
Upaya Pemerintah Kabupaten Sigi mengembangkan usaha peternakan, diikutkan dengan kebijakan memberikan bantuan hewan ternak kepada petani dan peternak di daerah itu.
Berdasarkan data Pemkab Sigi sejak tahun 2017 - 2022 bantuan ternak yang telah diberikan kepada peternak dan petani berjumlah 1.557 sapi, 3.197 kambing, 1.534 babi, 10 kerbau dan 200 itik dengan total anggaran sebesar Rp24,9 miliar.
Selain memberikan bantuan hewan ternak, Pemkab Sigi juga meningkatkan kapasitas peternak dalam melakukan kegiatan budidaya peternakan yang baik.
Peningkatan kapasitas diikutkan dengan upaya mengubah pola pikir masyarakat peternak dan petani, agar kegiatan budidaya peternakan tidak hanya menjadi sampingan, melainkan menjadi usaha bisnis.
Oleh karena itu, kata Bupati, Pemkab Sigi membangun Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di beberapa wilayah kecamatan di antaranya SPR Dolo Selatan di Desa Bulubete dan SPR Kecamatan Marawola.
Dalam membangun dan mengembangkan SPR, Pemkab Sigi bekerja sama dengan IPB. Lewat kerja sama ini, IPB melakukan pendampingan langsung kepada peternak Kabupaten Sigi.
Saat ini alumni SPR telah membantu mewujudkan konsep pengembangan peternakan menjadi usaha bisnis. Alumni SPR di Desa Bulubete, Kecamatan Dolo Selatan misalnya. Kelompok ini memiliki satu kandang budidaya peternakan sapi berukuran 8 x 13 meter yang dapat menampung 30 sapi.
Selain memiliki satu kandang, kelompok ini juga memiliki sembilan kandang binaan yang tersebar di Kecamatan Dolo Selatan. Kandang binaan itu, merupakan kandang milik peternak di wilayah itu.
Saat ini alumni SPR itu sudah bekerja sama dengan beberapa pengusaha, dengan omzet sudah mencapai Rp2 miliar
"Jadi mereka alumni sekolah peternakan ini sebelumnya kami biayai untuk belajar di IPB, mereka belajar langsung tentang bagaimana pengelolaan pakan dan penggemukan ternak," ungkapnya.