Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginstruksikan seluruh balai Kementerian PUPR di wilayah Indonesia untuk siaga menghadapi musim pancaroba.
"Saya kira semua balai kami di seluruh Indonesia tidak boleh ada yang ke Jakarta, kecuali atas seizin Menteri PUPR. Karena kita semua siap siaga untuk menghadapi musim pancaroba," ujar Basuki di Jakarta, Selasa.
Dia juga menambahkan bahwa dalam menghadapi musim pancaroba (peralihan musim) tersebut, maka seluruh wilayah Indonesia menjadi prioritas dirinya dan Kementerian PUPR seraya terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Saya kira semua wilayah di Indonesia menjadi prioritas saya, berkoordinasi dengan BMKG. BMKG selalu memberikan warning-warning," katanya.
Sebagai informasi, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode pancaroba (peralihan musim) yang diprakirakan berlangsung pada bulan Maret hingga April 2024.
Selama periode pancaroba, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan analisa dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG, didapati saat ini puncak musim hujan telah terlewati di berbagai wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan Indonesia.
Hal tersebut, kata dia, mengindikasikan bahwa wilayah tersebut akan mulai memasuki peralihan musim pada bulan Maret hingga April. Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari dengan didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.
Kondisi itu terjadi karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar dan memicu proses konveksi (pengangkatan massa udara) dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan.
Karakteristik hujan pada periode ini, kata Dwikorita, cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat. Apabila kondisi atmosfer menjadi labil/tidak stabil maka potensi pembentukan awan konvektif, seperti awan Cumulonimbus (CB) akan meningkat.
Berita Terkait
Kementerian PUPR buka kembali jalan nasional tertutup longsor
Jumat, 8 November 2024 14:49 Wib
Pemkot-Palu terima BMN yang dibangun Kemen-PUPR untuk dimanfaatkan
Kamis, 10 Oktober 2024 19:59 Wib
PUPR: Perumahan subsidi bersertifikat BGH wujudkan lingkungan nyaman
Senin, 7 Oktober 2024 9:17 Wib
PUPR alokasikan untuk IKN Rp9,11 triliun dari tambahan anggaran 2025
Rabu, 18 September 2024 11:36 Wib
Pemkab Bangkep temui Sekjen PUPR bahas usulan perbaikan ruas jalan
Sabtu, 14 September 2024 14:55 Wib
Pemkab Banggai anggarkan Rp18 miliar untuk bangun Mess di Palu
Kamis, 22 Agustus 2024 21:12 Wib
Pembangunan Masjid Negara di IKN capai 18,7 persen
Sabtu, 17 Agustus 2024 6:41 Wib
Menteri PUPR Basuki tinjau titik "groundbreaking" Istana Wapres IKN
Minggu, 11 Agustus 2024 14:00 Wib