PLN EPI gandeng Pupuk Indonesia dalam pengembangan hidrogen hijau
Jakarta (ANTARA) - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) melakukan Perjanjian Pembelian Hidrogen Hijau bersama PT Pupuk Indonesia (Persero), PT PLN Indonesia Power, dan ACWA Power dalam mempercepat program transisi energi hijau di dalam negeri.
Perjanjian itu dinilai sebagai langkah strategis dalam pengembangan hidrogen untuk bahan baku utama dalam produksi amonia hijau, sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.
Direktur Gas & BBM PLN Energi Primer Indonesia Rakhmad Dewanto dalam keterangan, di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa PLN berkomitmen mempercepat pengembangan energi terbarukan termasuk hidrogen hijau, untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060.
Penandatanganan Head of Terms (HoT) kesepakatan pembelian hidrogen hijau tersebut dilakukan dalam rangkaian acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, konferensi keberlanjutan terbesar di Indonesia pada Minggu (8/9).
Rakhmad mengatakan PLN saat ini menghasilkan 203 ton hidrogen hijau per tahun dari 22 instalasi hidrogen yang didukung oleh Renewable Energy Certificate dan sumber panas bumi.
"Langkah ini sejalan dengan upaya kami untuk memperkuat ekosistem hidrogen hijau yang lebih luas, termasuk dengan memulai pembangunan fasilitas hidrogen hijau dan pabrik amonia hijau di Jawa Timur pada tahun 2025-2026," kata Rakhmad.
Proyek tersebut diproyeksikan akan memproduksi 15 KTPA hidrogen hijau per tahun, yang kemudian akan digunakan untuk berbagai aplikasi industri, termasuk pupuk ramah lingkungan. Pengembangan ini juga memainkan peran penting dalam dekarbonisasi industri, di mana amonia hijau yang dihasilkan dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan.
“Ini adalah langkah penting bagi PLN dalam membangun ekosistem hidrogen hijau yang berkelanjutan, dan kami akan terus menyediakan listrik bersih serta hidrogen hijau untuk kebutuhan industri masa depan," kata Rakhmad pula.
Ia juga menegaskan bahwa hidrogen hijau dan amonia hijau yang dihasilkan akan memainkan peran kunci dalam mendukung sektor industri yang lebih bersih di Indonesia, terutama dalam upaya dekarbonisasi.
Langkah strategis PLN EPI tersebut merupakan bagian dari peta jalan 10 tahun Kementerian BUMN untuk menjadi pelopor ekonomi hijau di Indonesia.
Kerja sama dengan mitra internasional seperti ACWA Power diharapkan dapat mempercepat adopsi energi hijau di berbagai sektor dan memperkuat posisi Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim di tingkat global.
Perjanjian itu dinilai sebagai langkah strategis dalam pengembangan hidrogen untuk bahan baku utama dalam produksi amonia hijau, sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.
Direktur Gas & BBM PLN Energi Primer Indonesia Rakhmad Dewanto dalam keterangan, di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa PLN berkomitmen mempercepat pengembangan energi terbarukan termasuk hidrogen hijau, untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060.
Penandatanganan Head of Terms (HoT) kesepakatan pembelian hidrogen hijau tersebut dilakukan dalam rangkaian acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, konferensi keberlanjutan terbesar di Indonesia pada Minggu (8/9).
Rakhmad mengatakan PLN saat ini menghasilkan 203 ton hidrogen hijau per tahun dari 22 instalasi hidrogen yang didukung oleh Renewable Energy Certificate dan sumber panas bumi.
"Langkah ini sejalan dengan upaya kami untuk memperkuat ekosistem hidrogen hijau yang lebih luas, termasuk dengan memulai pembangunan fasilitas hidrogen hijau dan pabrik amonia hijau di Jawa Timur pada tahun 2025-2026," kata Rakhmad.
Proyek tersebut diproyeksikan akan memproduksi 15 KTPA hidrogen hijau per tahun, yang kemudian akan digunakan untuk berbagai aplikasi industri, termasuk pupuk ramah lingkungan. Pengembangan ini juga memainkan peran penting dalam dekarbonisasi industri, di mana amonia hijau yang dihasilkan dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan.
“Ini adalah langkah penting bagi PLN dalam membangun ekosistem hidrogen hijau yang berkelanjutan, dan kami akan terus menyediakan listrik bersih serta hidrogen hijau untuk kebutuhan industri masa depan," kata Rakhmad pula.
Ia juga menegaskan bahwa hidrogen hijau dan amonia hijau yang dihasilkan akan memainkan peran kunci dalam mendukung sektor industri yang lebih bersih di Indonesia, terutama dalam upaya dekarbonisasi.
Langkah strategis PLN EPI tersebut merupakan bagian dari peta jalan 10 tahun Kementerian BUMN untuk menjadi pelopor ekonomi hijau di Indonesia.
Kerja sama dengan mitra internasional seperti ACWA Power diharapkan dapat mempercepat adopsi energi hijau di berbagai sektor dan memperkuat posisi Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim di tingkat global.