Menlu AS: Pembicaraan gencatan senjata Gaza segera dilanjutkan

id menlu as blinken,perundingan gencatan senjata gaza,gencatan senjata gaza

Menlu AS: Pembicaraan gencatan senjata Gaza segera dilanjutkan

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken/ANTARA/Anadolu/PY

Istanbul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan perundingan gencatan senjata di Gaza diperkirakan akan dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang,

Berbicara pada konferensi pers di Doha dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdelrahman Al Thani, pada Kamis, Blinken mengatakan para negosiator Gaza akan bersidang “segera”.

“Kami membicarakan opsi-opsi untuk memanfaatkan momen ini dan langkah-langkah selanjutnya untuk memajukan proses tersebut dan saya mengantisipasi bahwa para negosiator kami akan berkumpul dalam beberapa hari mendatang,” tambahnya.

Diplomat tinggi Amerika itu mengatakan Washington menolak segala upaya untuk melakukan pengepungan, membuat orang kelaparan, dan memisahkan Gaza utara dari wilayah Gaza lainnya.

Dia mengumumkan tambahan bantuan kemanusiaan AS sebesar 135 juta dolar AS (Rp2,1 triliun) ke daerah kantong Palestina.

Tentara Israel telah melanjutkan serangan dahsyat di Jalur Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 42.800 orang telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 100.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk menghentikan perang.

Serangan Israel di Gaza telah membuat hampir seluruh populasi di wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan parah terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

Sumber : Anadolu