Satgas Madago Raya kolaborasi dengan tokoh agama tangkal paham radikal

id Satgas Operasi Madago Raya ,Cegah paham radikal dan intoleransi ,Sulawesi Tengah ,Tokoh agama,Kabupaten Poso

Satgas Madago Raya kolaborasi dengan tokoh agama tangkal paham radikal

Satgas Operasi Madago Raya Polda Sulteng melaksanakan kegiatan peningkatan kemampuan bagi pendeta di Poso, Jumat (14/2/2025). (ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng)

Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) berkolaborasi dengan tokoh agama Kristen dalam menangkal penyebaran paham radikalisme serta intoleransi di Kabupaten Poso.

Kasatgas II Preemtif Satgas Operasi Madago Raya Polda Sulteng AKBP Moh. Taufik di Poso, Jumat mengatakan pentingnya peran pendeta dalam menjaga kerukunan umat beragama dan menjadi ujung tombak dalam menangkal paham radikal serta intoleransi di Kabupaten Poso.

"Pendeta menjadi pusat perdamaian yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari serta berperan aktif dalam pencegahan radikalisme dan intoleransi di Sulawesi Tengah," katanya dalam kegiatan peningkatan kemampuan pendeta dalam mencegah paham radikalisme dan intoleransi.

Untuk itu, kata dia, Satgas Operasi Madago Raya kembali melaksanakan kegiatan peningkatan kemampuan bagi pendeta dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal di wilayah operasi.

Ia mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta mencegah penyebaran paham radikalisme dan intoleransi di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Poso.

Peningkatan kemampuan pendeta ini melibatkan berbagai pihak, termasuk anggota Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya, dai kamtibmas Polri, serta pendeta dan tokoh agama Kristen dari seluruh wilayah Kabupaten Poso.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Wakil Ketua Majelis Gereja Pantekosta (GPdI) Provinsi Sulteng Pdt. Sem Kolma Lassa, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng, Prof Zainal Abidin yang masing-masing memberikan materi terkait peran pendeta dalam menangkal paham radikal, serta pentingnya moderasi beragama sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Wakil Ketua Majelis GPdI Provinsi Sulteng Pdt. Sem Kolma Lassa mengapresiasi kegiatan peningkatan kemampuan pendeta yang dilakukan oleh Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya ini.

Ia mengatakan bahwa pendeta memiliki peran vital dalam memerangi radikalisme di tengah umat Kristiani.

"Kegiatan ini untuk mengedukasi para pemimpin Kristiani di Kabupaten Poso, sehingga tercipta suasana toleransi dari keberagaman suku ras yang berbeda-beda," ujarnya.

Ia mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi pendeta dalam menciptakan suasana aman dan kondusif di wilayah Kabupaten Poso.